Pidato Ramal Indonesia Bubar 2030, Prabowo Dibully
- Repro Facebook
VIVA – Pidato Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, yang menyatakan Indonesia diramalkan akan bubar pada tahun 2030, cukup mengejutkan masyarakat.
Video pidato Prabowo meramalkan Indonesia bakal bubar itu bahkan diunggah di akun resmi Facebook Gerindra.
Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 18 detik, dengan lantang Prabowo menyebut bahwa ramalan itu adalah sebuah kajian.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa.
Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian! Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."
Pantauan VIVA, sejak video itu diunggah admin Facebook Gerindra pada 19 Maret pukul 11:00 WIB, hampir empat ribu pendukung Prabowo memberikan jempol sebagai tanda suka atas pidato itu.
Lebih dari seribu pengikut akun Facebook membagikan video itu dan tercatat video itu sudah ditonton lebih dari 50 ribu kali.
Pada kolom komentar, ribuan pendukung Prabowo menyambut antusias pidato ramalan Prabowo. Tapi, banyak juga yang mem-bully Prabowo.
Pemilik akun @Andi Setiawan menyebut, bahwa Prabowo telah berbohong, sebab ramalan Indonesia bubar tahun 2030 ala Prabowo itu sebenarnya bukan sebuah kajian. Tapi hanya isi sebuah novel fiksi berjudul Ghost Fleet.
“Di sini saya akan membongkar kebohongan Prabowo yang sangat terstruktur, sistematis dan massif. Prabowo mengatakan bahwa negara lain bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Padahal sejatinya itu bukan kajian, melainkan novel fiksi berjudul Ghost Fleet. Ditulis oleh P.W Singer dan August Cole.
Pertanyaannya adalah, apakah Prabowo tidak tahu bahwa yang disebutnya kajian-kajian tersebut merupakan karya fiksi? Novel? Justru Prabowo tahu betul bahwa itu adalah novel, bukan kajian. Sebab tahun lalu, 18 September 2017, Prabowo membagi-bagikan novel ini secara gratis di UI saat berpidato. Dia tahu betul bahwa itu novel, tahu betul. Tapi mengapa kini di tahun 2018, menjelang Pilpres, Prabowo menyebutnya sebagai sebuah kajian?
Prabowo dengan jelas mengatakan “The Ghost Fleet, ini sebetulnya novel tapi ditulis oleh dua ahli strategi dan intelijen Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara Cina dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu, mereka ramalkan tahun 2030 Republik Indonesia sudah tidak ada lagi.”
Lalu, kalau Prabowo tahu bahwa itu adalah novel dan bukan kajian, lalu mengapa Prabowo menyebut itu sebagai kajian? Jawabnya hanya satu, karena penulis novelnya adalah ahli strategi dan intelijen Amerika.
Dalam situasi lain, jika misal ada mantan anggotan BIN bikin novel, dalam alur pikiran Prabowo, itu bisa dijadikan bahan diskusi serius tentang keamanan nasional. Sekalipun itu novel, menurut Prabowo bukan novel, melainkan kajian-kajian" tulis Andi Setiawan.
"Berikan bukti yg jelas kalo indonesia akan bubar. Saya warga indonesia ga trima dikatakan seperti itu. Warga indonesia bukan pecundang / pengecut yg akan lari kerika negaranya membutuhkan masyarakat," tulis akun @Purx Dicefury.
"Ndaaaaaa... kajiannya itu ternyata NOPEL ndaaaa... NOPEEEEELLLL... PIKSI!!," tulis akun @Rani Rumita.
"SOK DUKUN AJE ??? Emangnya indonesia tdk ada kmna???suatu pemikiran yg tdk logis emangnya NKRI seperti kucing apa gampang ngilang??!!;;"tulis akun @inindra Kharisma Kharisma.
Tak hanya di akun Facebook Gerindra, pidato ramalan Prabowo juga dibully pengguna akun Twitter. Semua warganet memiliki penilaian yang sama, bahwa ramalan yang disebuat Prabowo sebagai kajian itu ternyata cuma berasal dari sebuah novel fiksi.
“Novel rujukan Pak Prabowo yang mendadak jadi disebut kajian. Sekali lagi ini novel bukan kajian, apalagi analisis data statitistik. 2030 Indonesia bubar itu fiksi,” tulis Ulin Yusron.
"Saya bantu ya. Benar Pak Prabowo mengutip sebuah kajian setebal 400 halaman, ditulis oleh PW Singer and August Cole dan diterbitkan pada 2015 dengan judul “Ghost Fleet”. Bisa dibeli di toko buku terdekat atau via online," kata @danrem.
Untuk diketahui, dalam novel fiksi 'Ghost Fleet: A Novel of the Next World War' diceritakan tentang adanya skenario perang dunia yang terjadi nanti, yakni melibatkan Amerika Serikat, China, Rusia bersama negara sekutunya.
Dalam novel itu, menurut P.W Singer dan August Cole, perang dingin yang terjadi saat ini antara negara-negara besar itu akan berubah jadi sebuah perang militer. Perang tak hanya terjadi di bumi tapi juga di luar angkasa. Perang juga terjadi di dunia maya.
Singer dan Cole menceritakan bagaimana perang dingin berubah jadi panas dengan pertempuran militer hingga persaingan di luar angkasa. Perang di antara negara-negara ini juga terjadi secara siber.
Pada novel itu, penulis juga menuliskan nama Indonesia. Hanya saja disebut wilayah bekas Republik Indonesia. (ase)