Ini Ultimatum Perang OPM untuk Panglima TNI
- Repro Youtube
VIVA – Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka atau OPM, mengeluarkan ultimatum perang untuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Seperti dikutip VIVA Selasa, 20 Maret 2018, di situs resmi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), ultimatum itu dibacakan G.Lekkagak Telenggen, usai dilantik sebagai Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNPB, pada 2 Februari 2018, di Markas Kimagi, Distrik Yambi, Puncakjaya, Papua.
Pembacaan ultimatum itu diunggah TPNPB di akun YouTube resminya. Dalam rekaman video, terlihat ultimatum dibacakan secara resmi dengan latar belakang bendera Bintang Kejora dan dikawal puluhan anggota OPM bersenjata laras panjang.
Baca: OPM Segera Deklarasikan Perang Lawan TNI
Ada tujuh ultimatum perang dikeluarkan TPNPB di Markas Kimagi itu, di antaranya:
Mulai pada bulan pertama tahun 2018 ini, segera mobilisasi umum seluruh prajurit TPNPB pada 29 KODAP se-tanah Papua, untuk melakukan revolusi tahapan melawan penjajah demi menuntut hak kemerdekaan bangsa Papua Barat.
Seluruh perusahaan asing di atas tanah Papua harus ditutup secara paksa terutama dan lebih khusus, PT. Freeport Indonesia di Tembagapura Papua dan Kilang Minyak, Gas Bumi di Kalamono-Sele, Sorong dan LNG BP di Babo Bintuni Papua Barat.
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa Papua, segala perbedaan ideologi perjuangan bersatu dalam pelaksanaan revolusi secara bersama, mulai berlaku sejak ultimatum perang ini diumumkan.
Pemerintah Republik Indonesia segera menyetujui pelaksanaan pemilihan bebas hak penentuan nasib sendiri rakyat bangsa Papua Barat.
Selama Indonesia menduduki tanah air kami, perlawanan perang terus sampai kemerdekaan bangsa Papua menjadi nyata.
Apabila menyebabkan akibat dari ultimatum ini, setiap prajurit TPNPB dan musuh TNI dan POLRI wajib tunduk pada pedoman ketentuan atau aturan perang Komando Nasional TPNPB yang telah ditentukan.
Perang demi perjuangan kemerdekaan bangsa Papua mulai berlaku secara resmi pada hari ini, maka segenap rakyat bangsa Papua memohon dukungan doa restu.
"Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Jadi, perang harus dilakukan di mana saya, di Papua. Ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu. Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN," kata Lekkagak.
Berikut, rekaman ultimatum OPM di video: