BKSDA Lepasliarkan Kucing Batu di Hutan Universitas Andalas
VIVA – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, melepas liar seekor Kucing Batu yang memiliki nama latin Pardofelis marmorata di Hutan Pendidikan Universitas Andalas.
Kucing Batu itu diketahui berjenis kelamin jantan dan berumur sekitar satu tahun. Hewan liar yang dilindungi ini, sebelumnya diserahkan oleh warga Linggarjati, Tabing, Kota Padang pada Sabtu malam 17 Maret 2018.
Kepala BKSDA Sumbar, Erly Sukrismanto, mengatakan Kucing Batu tersebut sudah dilepaskan pada Minggu sore 18 Maret 2018 di kawasan Hutan Pendidikan Universitas Andalas, Limau Manis. Hewan ini merupakan hasil penyerahan dari warga yang mengaku berhasil menangkap disaat berkeliaran dipemukiman.
"Warga mengaku bahwa hewan ini merupakan hasil tangkapan. Walau demikian, kita menduga kucing itu sempat dipelihara oleh warga karena pada bagian lehernya masih terikat dengan tali," kata Erly Sukrismanto, Senin 19 Maret 2018.
Mengingat sifat hewan ini liar dan masih sangat kuat lanjut Erly, setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh tim kesehatan hewan BKSDA Sumbar dan diberikan obat penenang serta vitamin, maka diputuskan sore kemarin dilepaskan kembali ke habitatnya.
Erly menegaskan, jika Kucing Batu, termasuk salah satu satwa yang dilindungi sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Maka demikian, selain mengapresiasi tindakan warga yang menyerahkan, BKSDA Sumbar juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak memburu, memelihara atau menjual Kucing Batu ini, karena bisa dijerat hukum.
Di Sumatera Barat, Erly menjelaskan, populasi Kucing Batu ini banyak ditemukan di wilayah hutan Pesisir Selatan, Solok, dan Agam. Namun demikian, pihaknya mengaku belum ada catatan pasti mengenai berapa jumlah populasi yang masih ada saat ini.
"Kucing Batu ini banyak ditangkap oleh kamera trap kita. Kita akan lakukan kajian mendalam mendalam untuk mengetahui secara pasti jumlah populasi kucing batu ini, termasuk juga dengan populasi harimau Sumatera," ujarnya.