Hari Nyepi, Layanan Internet Publik di Bali Tetap Menyala
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
VIVA – Kementerian Agama mengusulkan pelayanan internet selama puncak Hari Raya Nyepi di Bali agar dimatikan. Namun, untuk pelayanan publik seperti rumah sakit, internet tetap menyala.
“Kemarin sudah dibicarakan oleh Parisade, perwakilan dari Bali. Internet di rumah sakit dan pelayanan umum lainnya tetap hidup,” ujar Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya di Jakarta, Kamis, 15 Maret 2018.
Usulan untuk mematikan internet selama Nyepi sudah diajukan oleh Majelis Agama Hindu. Usulan tersebut didukung tokoh agama lainnya yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama.
Pembahasan tentang usulan ini juga melibatkan Pangdam, Polda, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi Bali.
Menurut Widnya, sepanjang tidak bertentangan dengan Srada (ajaran agama), memanfaatkan teknologi dan modernisasi dalam mendukung pelaksanaan ajaran agama itu dibolehkan.
“Imbauan ini hanya berlaku di Bali saja sebagai bentuk penghormatan. Namun, internet di pelayan publik tetap berjalan. Sudah bicarakan secara teknis di mana saja yang harus tetap jalan,” ujarnya.
Kepada umat Hindu di luar Bali, Widbya mengimbau agar melaksanakan Hari Suci Nyepi sesuai dengan Desa, Kala, Patra (tempat, waktu dan keadaan) dan tetap berdasarkan pada Satyam, Siwam, Sundaram (kebenaran, kesucian, dan keindahan)
"Hari Suci Nyepi adalah hari yang paling penting dalam agama Hindu. Sebab, pada hari ini dilaksanakan ajaran-ajaran yang terpenting seperti Tapa, Brata, Yoga, dan Samadhi," ujarnya.