Masyarakat Sudah Lama Dilarang Dekati Aloita Resort Mentawai
- Istimewa
VIVA – Rombongan anggota DPRD Sumatra Barat yang diusir saat akan mendekati Aloita Resort di Pulau Makakang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, sebenarnya memang hendak menginspeksi tempat itu.
Salah satu alasannya ialah karena DPRD mendapat banyak laporan dari masyarakat setempat bahwa pengelola Aloita Resort kerap melarang warga mendekat ke sana. Selalu juga tak disampaikan alasannya, seperti halnya yang dialami rombongan DPRD Sumatra Barat.
"Kami juga menerima masukan dari masyarakat, jika masyarakat selalu mendapat perlakuan tidak boleh mendekat," kata Hilda Osmiati, petinggi Partai Nasdem Sumatra Barat yang juga ikut dalam rombong, ketika dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 14 Maret 2018.
Rombongan itu terdiri dari Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Sumatra Barat dan Wakil Ketua DPRD Kepulauan Mentawai. Mereka awalnya tak menyangka akan diusir ketika mendekat ke sana, apalagi rombongan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten.
"Kita ke sana menggunakan kapal Pemda. Pakai kapal Pemda saja tidak boleh merapat, apalagi kapal-kapal lain," ujar Hilda.
DPRD dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tengah mengadakan rapat khusus membahas persoalan itu. Terutama setelah ada desakan dari Wakil Ketua DPRD, Nikanor Saguruk, yang ingin meminta kejelasan kepada pemerintah setempat soal perizinan di pulau itu.
Ramai seputar Aloita Resort itu bermula dari rekaman video peristiwa pengusiran terhadap rombongan anggota DPRD Sumatra Barat. Rombongan wakil rakyat yang dipimpin Nikanor Saguruk itu dilarang mendekat oleh pengelola Aloita Resort.
Dalam video berdurasi 3 menit 14 detik itu terlihat jelas keduanya bersitegang dengan seorang bule dari atas kapal dikarenakan tidak diizinkan untuk bersandar dan mengunjungi Aloita Resort.
Si bule yang belakangan diketahui bernama Fabrizio, tidak memberikan alasan jelas kenapa ia tidak mengizinkan rombongan bersandar dan menginjakkan kaki di Aloita Resort. Namun Fabrizio sempat menyampaikan bahwa kawasan itu tengah direhab dan banyak paku.