Pembangunan LRT di Semarang dapat Restu Akademisi
VIVA – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menerima sejumlah akademisi dari berbagai universitas di Kota Semarang yang tergabung dalam DP2K Semarang (Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota Semarang), Jumat (9/3). Dalam pertemuan yang diadakan di ruang rapat Walikota Semarang tersebut, DP2K Semarang sendiri diwakili oleh beberapa anggotanya, antara lain Prof. Sudharto P Hadi, Prof. Nany Yuliastuti, Prof. Sugiono Sutomo, Prof. Hastaning, Prof. Edi Nur Sasongko, Dr. Sudanti Budiarjo, Untoro Nugroho, Solehadi, dan Sasongko Tejo.
Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang, mengatakan berbagai masukan dan pertimbangan yang diberikan oleh DP2K menjadi salah satu kunci pembangunan Kota Semarang saat ini. Dirinya menuturkan konsep pembangunan Kota Semarang saat ini memang memakai rumus keterlibatan 4P, yaitu Pemerintah, Pengusaha, Pewarta, dan Penduduk. Namun dirinya menegaskan bahwa 4P tersebut terkait pada 1P inti, yaitu Pendidik atau akademisi yang memiliki peran sebagai penggerak 4P tersebut untuk dapat bersinergi dan bergerak dalam persepsi yang sama.
"Masukan serta pertimbangan yang diberikan oleh DP2K menjadi sebuah hal yang penting, agar yang dilakukan seluruh pihak ini ada dalam satu irama yang sama, tidak menjadi berbeda persepsi satu sama lain", tutur Hendi. "Maka saya pikir peran akademisi ini adalah kunci perkembangan Kota Semarang saat ini, yang pembangunannya bukan berdasar atas persepsi pemerintah saja atau yang lainnya, tapi persepsi bersama atas pertimbagan sedulur-sedulur DP2K", tegasnya.
Pada kesempatan itu sendiri, salah satu hal yang dibahas oleh DP2K Semarang bersama Hendi, adalah terkait potensi permasalahan kemacetan di Kota Semarang. DP2K pun menyarankan kepada Pemerintah Kota Semarang untuk lebih menyiapkan moda transportasi yang nyaman dan murah.
Perwakilan DP2K yang juga merupakan Ketua Harian DP2K, Prof. Sudharto P Hadi secara tegas bahkan meminta Pemerintah Kota Semarang untuk terus mengembangkan BRT agar dapat benar-benar menjadi solusi kemacetan. "Saya rasa BRT supaya terus dikembangkan dan terus dibenahi agar benar-benar bisa menjadi solusi kemacetan", tegas Prof. Sudharto.
Sementara mengenai wacana pengoperasian Light Rail Transport (LRT) oleh Pemerintah Kota Semarang, DP2K berharap agar hal tersebut segera dapat terealisasi sebagai upaya memindahkan masyarakat yang semula menggunakan transportasi pribadi beralih ke transportasi umum.