Gubernur Sebut Ada yang Coba-coba Usik Kerukunan di Sumsel
- VIVA/Aji YK Putra
VIVA – Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengaku geram atas peristiwa gereja kecil atau kapel di Kabupaten Ogan Ilir pada Kamis dini hari, 8 Maret 2018.
Alex masih dapat mengingat bahwa gereja itu dibangun pada tahun 2000 dan baru direnovasi pada 2017. Enam puluh warga Kristiani menjadi jemaah di sana.
Sejauh ini tak ada gejolak di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, tempat gereja itu berada. Tiba-tiba saja terjadi perusakan yang berpotensi merusak kerukunan antarumat beragama yang telah terjalin selama ini.
“Informasi dari tokoh Katolik setempat, ini murni kriminal, tidak ada unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) atas kerukunan umat beragama di Sumsel,” kata Alex dalam konferensi pers di Palembang pada Kamis petang.
Sumatra Selatan, Alex mengklaim, selama ini dikenal sebagai ikon provinsi dengan nol konflik. Dia mencurigai ada orang atau kelompok yang mencoba merusak keharmonisan hubungan antarwarga.
“Kita selama ini selalu bangga dengan ikon kita zero konflik. Ini ada yang mau coba-coba, unsurnya siapa, siapa di baliknya, nanti akan terungkap. Kapolda sudah memberikan penjelasan, dan ini akan dikejar (pelaku),” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatera Selatan, Hendra Zainudin, mengungkapkan bahwa beradasarkan laporan dari lokasi kejadian, warga setempat telah bergotong-royong membersihkan serpihan tempat perusakan kapel.
“Apa yang terjadi di Ogan Ilir tidak perlu dibesarkan, sekarang sudah kondusif,” katanya.