Bachtiar Nasir soal MCA: Insya Allah Polri akan Tahu
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA – Tokoh muslim Bachtiar Nasir mengapresiasi upaya kepolisian dalam mengusut dan menindak kelompok penyebar hoax dan provokatif, Muslim Cyber Army atau MCA. Dengan begitu Polri dan publik akan mengetahui apa yang sebetulnya terjadi, bukan menebak-nebak.
"Kita hargai Polri (mengusut MCA). Insya Allah pada akhirnya Polri akan mengetahui apa yang sebetulnya terjadi. Untuk Polri, kita hargai," kata Bachtiar saat dihubungi VIVA melalui sambungan telepon pada Senin malam, 5 Maret 2018.
Bachtiar menjelaskan, gerakan dakwah melalui media sosial mulai jadi tren dan terjadi secara spontan setelah gerakan 212, aksi demonstrasi pada 21 Februari 2018 di Jakarta. Waktu itu, katanya, mereka tidak pernah menamakan diri dengan MCA. "Netizen awal berangkat murni dan tulus karena agama dan Alquran-nya.”
Pesan yang disampaikan dan disebarkan di dunia maya, menurut Bachtiar, dilakukan secara sehat dan beradab. Netizen atau warganet awal juga bergerak tanpa dikomando, tapi didorong oleh perasaan dan orientasi keagamaan yang sama. "Kalau yang sekarang ini (MCA) pemain," ujarnya. Karena itu, ia membantah anggapan sebagian pihak yang mengait-kaitkan dengan MCA.
Kepada publik, Bachtiar berpesan agar tetap menggunakan cara-cara sehat dalam bermedia sosial, termasuk dalam berdakwah di dunia maya. "Agama melarang fitnah. Jangan asal komentar. Biasakan tabayun (klarifikasi atau cek dan ricek),” ujarnya.
Polri mengusut kasus penyebar hoax dan provokatif yang tergabung dalam MCA. Sejumlah penebar hoax di sejumlah daerah ditindak. Mereka ada yang berperan sebagai administrator grup MCA, ada pula yang hanya aktif menyebarkan informasi dan gambar hoax dan provokatif. (ren)