Motif Politik MCA Sebar Isu Culik Kiai untuk Serang Jokowi
- ANTARA Foto/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Kepolisian memastikan kelompok penyebar kebohongan alias hoax yang mengatasnamakan Islam, bernama Muslim Cyber Army, tak hanya mencari keuntungan secara ekonomi. Tapi, mereka juga punya kepentingan politik terutama di Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Presiden 2019.
Menurut Kepala Satuan Tugas Nusantara, Irjen Pol Gatot Pramono, MCA sengaja menyebar hoax untuk menyerang Pemerintah Joko Widodo. Agar terkesan Indonesia dalam kondisi berbahaya.
Ini terbukti dengan terciptanya keresahan dan ketakutan di masyarakat dan ulama atau kiai. Terutama setelah MCA menggunakan isu penculikan dan pembunuhan kiai serta kebangkitan PKI.
"Karena muncul keresahan kepada masyarakat, ulama dan ketakutan," ujar Irjen Pol Gatot Pramono Eddy di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Senin 5 Maret 2018.
Gatot mengatakan, jika terlambat atau tidak segera meringkus anggota MCA, maka hoax yang mereka sebar bisa memecah persatuan Indonesia.
"Ini bisa memecah belah bangsa dan menimbulkan konflik sosial sehingga ada opini pemerintah tak bisa berbuat apa-apa,"kata Gatot.
Sejauh ini dari hasil penyelidikan sementara, kepolisian sudah menemukan titik terang tentang rangkaian berbagai peristiwa hoax di media sosial. Rangkaian itu memperlihatkan jika apa yang dilakukan MCA merupakan hasil desain.
"Di medsos kami menemukan koneksi antara peristiwa satu dengan yang lain. Seperti didesain ada peristiwa penyerangan terhadap ulama," ujarnya.