Teror Pembunuhan, TNI Kerahkan Pasukan Jaga Ulama Depok
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Sejumlah ulama di Kota Depok, mendapat ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal. Teror tersebut disebar melalui surat, lengkap dengan daftar nama dan alamat beberapa ulama. Kasus itu segera menjadi sorotan serius TNI.
Komandan Distrik Militer 0508 Depok, Letkol Inf Iskandar Manto menegaskan, pihaknya bersama Polresta Depok telah melakukan pengawasan dan pengamanan, setelah munculnya selebaran tersebut.
Tak hanya ulama, Iskandar juga mengaku pihaknya telah melakukan penjagaan di pondok pesantren.
“Terkait surat itu, kita dari TNI ikut melakukan pengamanan, karena biar bagaimana pun rakyat adalah ibu kandung kita (TNI). Karena itu, kami bersama-sama dengan Polri akan ikut mengamankan para ulama yang namanya disebut dalam surat itu,” katanya, saat mengunjungi kediaman Kiai Abu Bakar Madris, salah satu ulama yang masuk dalam daftar selebaran tersebut, Senin 5 Maret 2018.
Teknis pengamanan yang dilakukan, kata Iskandar, adalah dengan mengedepankan personil Bintara Pembina Desa (Babinsa) di masing-masing wilayah. Iskandar berharap, dengan rasa aman, ibadah akan nyaman dan investor pun semakin berkembang.
“Untuk itu, kami mengimbau pada masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan hal semacam ini, karena memang tujuan mereka adalah untuk membuat kacau. Padahal, di lapangan tidak seperti itu. Depok seolah kondisinya memperihatinkan, padahal tidak benar,” ujarnya.
Seperti diketahui, selebaran yang sempat membuat resah itu ditemukan di kawasan Cilodong tepatnya di dekat perumahan Gardenia, GDC Depok pada Sabtu akhir pekan lalu. Dalam surat tersebut, terdapat 14 nama ulama di Kota Depok yang diancam dibunuh. Tak menunggu lama, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Hasilnya, alamat si pengirim surat yang tertera di kawasan Jakarta Timur ternyata fiktif. Hingga kini, kasusnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut Polresta Depok.
Sementara itu, Abu Bakar Madris, salah satu tokoh ulama Depok yang namanya masuk dalam daftar pembunuhan mengaku tak ingin ambil pusing. Ia meyakini, jika hal itu dilakukan oleh orang yang memang sengaja ingin membuat resah Kota Depok.
“Saya yakin betul itu hoax, hanya ingin bikin takut ulama. Saya tegaskan, saya tidak takut,” katanya, saat ditemui di kediamannya di kawasan Kalimulya, Kecamatan Cilodong Depok.
Ia berharap, masyarakat tidak panik menanggapi adanya selebaran tersebut. “Kita serahkan pada polisi biar kasus ini diusut tuntas,” katanya.