Terungkap, Muslim Cyber Army Ternyata Mantan Saracen
- Repro Instagram
VIVA – Sebuah fakta baru terungkap dari terbongkarnya kasus jaringan kelompok penyebar kebohongan, alias hoax yang mengatasnamakan Islam, Muslim Cyber Army.
Dari hasil penyelidikan, ternyata kelompok MCA memiliki hubungan dengan kelompok Saracen. Sebab, terungkap anggota MCA juga terdiri dari mantan-mantan kelompok Saracen.
Menurut Direktur Tindak Pidana Siber dari Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Fadil Imran, fakta ini terungkap ketika polisi mendalami penyelidikan hoax soal isu penyerangan dan penculikan ulama atau kiai.
"Dari upaya penindakan, kami lakukan analisis sampai penyerangan ulama. Dari klaster Jatim, Jabar, Banten, terlihat bahwa pelakunya ini terhubung satu sama lain. Pelaku-pelaku yang tergabung dalam MCA juga tergabung dengan klaster eks Saracen," kata Fadil di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Senin 5 Maret 2018.
Atas temuan fakta ini, Kepolisian menyimpulkan bahwa ada kelompok tertentu yang memang sengaja mau membuat berita bohong.
"Ini menunjukkan bahwa pembentukan opini isu penyerangan ulama dilakukan oleh kelompok tertentu di dunia maya, internet, medsos," katanya.
Saracen merupakan kelompok terorganisir yang menyebar berbagai berita bohong. Kelompok ini pernah diberangus polisi dengan cara menangkapi orang-orang penting di balik Saracen.
Ada sejumlah aktor Saracen yang ditangkap, di antaranya bernama Sri Rahayu, Tonong, MAH, dan wanita diduga penyandang dana bernama Asma Dewi. Mereka diringkus polisi pada pertengahan tahun 2017.
Baca: Asma Dewi dan Timses Anies-Sandi
Diketahui, Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyatakan delapan orang ditangkap pada awal 2018. Enam pelaku lain yang diduga anggota inti dari The Family MCA dicokok pada Senin 26 Februari 2018.
Mereka masing-masing bernama Muhammad Luth (40 tahun), Rizki Surya Dharma (35 tahun), Ramdani Saputra (39 tahun), Tara Arsih Wijayani (40 tahun), dan Yuspiadin (24 tahun).
Penangkapan enam anggota yang punya pengaruh tersebut dilakukan di beberapa daerah. Terakhir, satu anggota lagi atas nama Fuad Sidiq ditangkap di Desa Cidadali, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kelompok ini diduga melakukan kejahatan dengan melempar isu provokatif di media sosial. Beberapa isu krusial yang dimunculkan seperti kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI), penculikan ulama atau kiai hingga penyerangan terhadap nama baik Presiden, serta tokoh-tokoh tertentu.
Baca: Ustaz Somad, Penyebar Isu Culik Kiai Bakal Masuk Surga, Hoax