Ustaz Somad: Penyebar Isu Culik Kiai Bakal Masuk Surga Hoax

Ustaz Abdul Somad
Sumber :
  • Repro Twitter

VIVA – Ustaz Abdul Somad memastikan bahwa Umat Muslim yang menyebarkan kebohongan seperti kelompok Muslim Cyber Army alias MCA, bisa masuk surga.

MUI Payakumbuh Jelaskan Alasan di Balik Penolakan UAS

Tapi, menurut Ustaz Somad, surga yang bakal ditempati para penyebar hoax itu bukan surga yang diridhoi Allah. Kata Ustaz Somad, para The Hoaxers bakal masuk ke surga hoax alias surga bohongan.

Ustaz Somad mengatakan, meski seseorang memiliki amal ibadah yang baik, tapi gemar menyebarkan kebohongan apalagi sampai meresahkan umat, tetap saja orang itu tidak akan diterima di surga Allah.

UAS Ditolak Ceramah di Payakumbuh, Dituding Lakukan Politik Praktis

"Sebab, nantinya tentu bisa masuk surga tapi surganya juga hoax," kata Ustaz Somad saat berdiskusi dengan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, dalam Program Damai Indonesiaku tvOne, seperti dikutip VIVA, Senin, 5 Maret 2018.

Karena tak ada tempat di surga Allah bagi penyebar hoax, Ustaz Somad mengimbau Umat Islam jangan merusak amal perbuatan baiknya dengan ikut-ikutan meyakini kebenaran hoax dan menyebarkan.

Soal Polemik Nasab, UAS: Pertama Menolak Habib, Lama-lama Tolak Islam

Baca: Gara-gara MCA, Prabowo Laporkan Lambe Turah ke Polisi.

Enam Penyebar Hoax Sindikat MCA di Jawa Timur Diringkus

Seperti diketahui, kepolisian baru saja membongkar jaringan penyebar hoax yang selalu mengatasnamakan Islam. Mereka ditangkap di berbagai daerah di Indonesia.

Diketahui, Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyatakan delapan orang ditangkap pada awal 2018. Enam pelaku lain yang diduga anggota inti dari The Family MCA dicokok pada Senin, 26 Februari 2018.

Mereka masing-masing bernama Muhammad Luth (40 tahun), Rizki Surya Dharma (35 tahun), Ramdani Saputra (39 tahun), Tara Arsih Wijayani (40 tahun) dan Yuspiadin (24 tahun).

Penangkapan enam anggota yang punya pengaruh tersebut dilakukan di beberapa daerah. Terakhir, satu anggota lagi atas nama Fuad Sidiq ditangkap di Desa Cidadali, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kelompok ini diduga melakukan kejahatan dengan melempar isu provokatif di media sosial. Beberapa isu krusial yang dimunculkan seperti kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI), penculikan ulama atau kiai hingga penyerangan terhadap nama baik Presiden, serta tokoh-tokoh tertentu. (one)

Baca: Modus Hoax Penculikan Kiai, Robek Baju Seolah Ditebas Parang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya