Polisi Buru Jaringan Hoax MCA di Jawa Timur
- Repro Instagram
VIVA – Kepolisian terus mengembangkan pengusutan jaringan penyebar hoax dan provokatif dalam kelompok Muslim Cyber Army (MCA). Petugas juga mengintip jaringan pasukan siber tersebut di Jawa Timur. Satu orang tergabung di MCA berinisial ER (56 tahun) diketahui tinggal di Sidoarjo dan tengah dilidik.
Kepala Kepolisian Daerah Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, mengatakan tidak hanya di Sidoarjo, Kepolisian juga masih mengembangkan kasus ini di Jatim. Sebab, kemungkinan masih ada anggota MCA yang kerap menyebarkan informasi palsu dan provokatif.
Namun, Machfud enggan menjelaskan rinci di daerah mana saja polisi melakukan penyelidikan. "Pada gilirannya semua akan dibuka, nanti akan digelar total semuanya oleh Mabes Polri," kata Machfud usai apel Operasi Keselamatan Semeru 2018 di Lapangan Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Kamis, 1 Maret 2018.
Baca juga:
Motif Anggota MCA Sebar Hoaks, Bikin Jabar Rusuh
Kelompok The Family MCA Diduga Punya Akademi Tempur
Hal yang pasti, lanjut Machfud, di Jawa Timur banyak titik yang tengah didalami oleh penyidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri terkait MCA.
"Di Jawa Timur sudah ada yang dicokok. Pokoknya nanti biar berbarengan saja, ada target lain yang masih dalam rangka lidik. Minta waktu, tunggu hari Senin saja akan dijelaskan," ujar Machfud.
Sindikat penyebar hoaks dan isu-isu provokatif yang bergabung dalam kelompok Muslim Cyber Army belum lama ini dibekuk polisi. Setidaknya ada enam orang anggota inti MCA yang ditangkap.
Tim tersebut terdiri dari Muhammad Luth (40), Rizki Surya Dharma (35), Ramdani Saputra (39), Yuspiadin (24), Ronny Sutrisno (40), dan Tara Arsih Wijayani (40).
Enam anggota kelompok Muslim Cyber Army dibekuk polisi.
Mereka dikenakan pasal Pasal 45A ayat (2) Jo pasal 28 ayat (2) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal Juncto Pasal 4 huruf b angka 1 Undang Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan atau Pasal 33 UU ITE.