Sering Teriak dan Marah, Pembawa 1,6 Ton Sabu Diduga Stres
- istimewa
VIVA – Tersangka pembawa sabu 1,6 ton yang ditangkap di perairan Batam disebut mengalami stres atau gangguan emosional. Mengingat, empat pelaku itu kerap marah-marah kepada polisi dan awak media apabila menyorot wajahnya.
Saat tiba di Gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri hari ini, keempat pelaku itu sebelumnya juga sempat teriak-teriak -dengan bahasa Tiongkok kepada awak media lantaran menyorot wajah mereka.
Menurut Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Krisno Siregar mengatakan, keempat pelaku itu mengalami stres atau gangguan emosional karena ditangkap oleh aparat kepolisian akibat tertangkap membawa Sabu 1,6 ton didalam Kapal.
"Mungkin saja stres. Orang kalau lagi keadaan ditangkap apalagi mereka sudah berhari-hari dalam kapal," kata Krisno di Kantor Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu 24 Februari 2018.
Krisno menuturkan, usai tiba di Jakarta, para tersangka sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Dokter Rumah Sakit (RS) Polri. Hasilnya, kata Krisno, para pelaku dalam kondisi sehat dan baik. Sehingga, menurut Krisno, sikap dan sifat marah-marah para warga negara Tiongkok itu dipicu dari gangguan emosional.
"Kami sudah periksa oleh dokter sejauh ini kesehatan baik, tensi darah," kata dia.
Tak hanya di Jakarta para pelaku diketahui marah-marah, tetapi hal serupa juga terjadi ketika saat konfrensi pers di Batam yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Saat diberikan kesempatan berbicara, salah satu pelaku itu justru berbicara dengan nada tinggi, cenderung marah-marah. Bahkan, pelaku menyebut satu nama yang dianggap sebagai penyuruh mereka. Hal itu diketahui ketika diterjemahkan pihak setempat.