Cinta Ditolak, Tukang Becak Culik Putri Selingkuhannya
VIVA – Cinta memang tak selama harus memiliki, jika pun dipaksakan, biasanya akan berakibat fatal. Seperti yang dialami tukang becak bernama Suyono, warga Pathuk, Kota Yogyakarata, DIY.
Pria berusia 40 tahun itu nekat menculik anak dari wanita yang dicintainya. Alasannya cuma sepele, wanita bernama Mei Suprapti itu tak mau menuruti kemauan Suyono untuk menceraikan sang suami dan menikah dengannya.
Cerita ini terungkap dari laporan penculikan anak yang dilaporkan Mei (35 tahun) dan suaminya Suwandi (38 tahun) di kepolisian. Dalam laporannya, Mei menyatakan, anaknya atas nama Refina Nadia Yuana (5 tahun) telah diculik Suyono.
"Kami (Mei dan Suwandi) sudah melaporkan kejadian ini kepada polisi dan diproses sejak 5 Februari tetapi sampai sekarang anak kami belum ketemu," ujar Mei didampingi Suwandi, Rabu 21 Februari 2018.
Mei menuturkan, beberapa kali Suyono mengajaknya untuk menikah. Namun, Mei tidak segera menyanggupi dan lelaki berstatus lajang itu pun menjalankan aksinya.
Peristiwa itu bermula pada Jumat, 3 Februari 2018, Mei menjemput pulang anak sulungnya Arifin Putra (12 tahun) dari SDN Bangirejo sekitar pukul 11.30 WIB. Ia mengajak putri bungsunya turut serta.
Suyono yang sudah hafal dengan jadwal sehari-hari Mei menunggu di sekolah itu. Ia meminta izin kepada Mei untuk mengajak Fina membeli mainan.
"Karena sudah kenal maka saya izinkan saja," ucap perempuan yang saat ini berjualan sop buah di Jalan Godean.
Setelah menjemput putra pertamanya, Mei pun kembali ke warungnya. Pada hari itu ia banyak mendapat pesanan dan baru menghubungi pelaku pada pukul 14.30 WIB.
Telepon genggam Suyono masih aktif dan membalas pesan WhatsApp dari Mei. Ia membalas pesan Mei yang menanyakan keberadaannya dan Fina. Pesan yang masuk hanya tertulis sedang ngiyup (berteduh), mengingat saat itu memang hujan deras. Setelah itu, Suyono tidak bisa lagi dihubungi karena tidak mengangkat telepon.
Mei pun mencari Suyono ke indekosnya yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Yogyakarta. Ia menunggu sampai petang dan tidak ada tanda-tanda Suyono berada di sana. Bahkan, bapak pemilik indekos itu menuturkan Suyono pergi membawa tas besar dengan anak kecil.
Panik. Mei pun mencari keberadaan Suyono dengan mendatangi kawasan tempat laki-laki itu biasa berada. Salah satunya, Kemetiran Kidul.
Ia hanya menemukan motor Suyono yang dititipkan kepada salah satu kerabatnya. Namun, tidak seorang pun tahu keberadaan lelaki itu.
Mei pulang ke rumah tanpa Fina. Ia tidak berani menceritakan kejadian itu kepada suaminya. Keberaniannya, muncul keesokan hari.
Termasuk menceritakan kisah pertemanannya dengan Suyono kepada Suwandi. Pasangan suami istri yang berdomisili di Guyangan RT 10 RW 03 Nogotirto Gamping Sleman itu pun melaporkan kejadian ke Polsek Tegalrejo.
Ia juga terkejut ketika mengetahui cerita dari bapak indekos Suyono. Lelaki itu pernah bercerita kepada induk semangnya berencana membawa kabur anak Mei apabila permintaannya untuk menikah tidak ditanggapi.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Tegalrejo Kota Yogyakarta AKP Suwanto membenarkan Suyono melarikan anak di bawah umur. Korban merupakan anak dari perempuan yang memiliki hubungan khusus dengannya.
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini. Minimnya informasi membuat kejadian ini belum memiliki titik terang. "Terakhir dilacak berada di Kendal, tetapi setelah itu ponsel tidak bisa dilacak lagi keberadaannya," ucapnya.
Ia menuturkan, pesan terakhir pelaku kepada ibu korban adalah akan mengembalikan korban apabila sang ibu bersedia menceraikan suaminya dan menikah dengan pelaku.
Mei mengakui sempat berhubungan dekat dan kemudian menjauh dari Suyono. Mereka berkenalan di Jalan Magelang, ketika itu ia masih berjualan rujak es krim.
"Saya sebenarnya ingin menyudahi hubungan tetapi Suyono selalu memaksa saya untuk menikah dengannya," kata Mei.