Menhan Tantang Industri Pertahanan Swasta Bikin Terobosan
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menantang industri pertahanan swasta dalam negeri melakukan terobosan teknologi yang bisa menopang kebutuhan pemerintah. Teknologi canggih diperlukan untuk mendukung kebutuhan negara.
Hal itu disampaikan Ryamizard saat melihat pameran Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas).
"Ini bukan ambisius, tapi realitas, karena hakikatnya bangsa memiliki kreativitas yang besar dan mengembangkan teknologi canggih," kata Ryamizard di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu 21 Februari 2018.
Ryamizard menjelaskan, saat ini pemerintah juga punya kebutuhan teknologi untuk menghadapi sejumlah ancaman seperti terorisme dan perang terhadap narkoba. "Ancaman nyata saat ini perlu perhatian serius adalah terorisme, (perang) cyber dan narkoba," ujar Ryamizard.
Pinhantanas mencatat ada 81 pelaku usaha swasta yang berkecimpung dalam pemenuhan kebutuhan pertahanan dalam negeri. Mulai dari pabrik pembuat kapal di Tanjung Priok, pembuat radio komunikasi, sistem manajemen perang, hingga bom untuk pesawat tempur.
Menurut Ketua Harian Pinhantanas, Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate, industri pertahanan dalam negeri sudah mampu membangun produk mulai dari nol. Salah satu contohnya adalah kapal selam tempur tanpa awak yang bisa digunakan oleh pasukan khusus.
"Itu kita bangun dari nol. Mulai dari rancangan, uji coba, prototipe, hingga jadi produk final," ujar Jan.
Sementara itu Dewan Pembina Pinhantanas, Connie Rahakundini Bakrie menjelaskan, pihaknya dapat melakukan pengecekan hingga tiga tingkatan. Sehingga produsen menurutnya dipastikan memiliki kemampuan merancang, membuat, memproduksi, hingga pengembangan produk.
"Keinginan semacam ini jelas tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah," kata Connie. (mus)