Indo Barometer: TB Hasanuddin-Anton Masih Rendah
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVA – Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei termutakhirnya tentang Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018. Salah satu hasilnya ialah tingkat kesukaan publik pada pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan masih rendah, serupa survei-survei lain sebelumnya.
Indikator pertama ialah tingkat pengenalan publik pada Hasanuddin yang hanya 10,6 persen dan Anton Charliyan 15,5 persen.
"Hal ini wajar karena TB Hasanudin baru menjadi calon (paling akhir mendeklarasikan pencalonan daripada kandidat lain)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, dalam konferensi pers di Bandung pada Selasa, 13 Februari 2018.
Namun indikator lain menegaskan bahwa tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan purnawirawan jenderal TNI dan jenderal Polri itu memang masih rendah. Publik yang tidak suka Hasanuddin mencapai 18,8 persen dengan alasan kurang merakyat sebanyak 12,5 persen, kurang berpengalaman 6,3 persen, dan tidak suka secara personal 6,3 persen.
Sedangkan publik yang suka kepada Hasanuddin sebesar 36,5 persen dengan alasan tegas sebanyak 32,3 persen, berwibawa 12,9 persen, dan merakyat 6,5 persen.
Sementara Anton Charliyan disukai publik dengan persentase 29,8 persen dengan alasan tegas 32,4 persen, berwibawa 18,9 persen, dan cerdas sebanyak 13,5 persen. Responden yang tidak suka sebesar 1,5 persen dengan alasan bahwa Anton kurang dikenal 28,6 persen, kinerjanya kurang bagus 14,3 persen, dan kurang berpengalaman 14,3 persen.
Ketua Tim Pemenangan Hasanuddin-Anton, Abdy Yuhana, menganggap hasil survei itu bukan patokan. Menurutnya, politik Jawa Barat sangat dinamis, terutama berdasarkan pengalaman Pilgub tahun 2008 dan 2013. Hasil survei dalam bentuk apa pun bukan jaminan seratus persen menang.
"Pilgub Jawa Barat ini dinamis dan menjadi rahasia umum. Dengan figur Kang Hasan figur yang sangat clear, dan ini juga membuat kami mudah memasarkan (menyosialisasikan)," katanya.
Survei Indo Barometer itu dilaksanakan di Jawa Barat pada 20-23 Januari 2018. Jumlah responden 800 orang, margin of error 3,46 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling atau teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. (ase)