Lanjut Safari Ormas Islam, Kapolri Tolak Dianggap Berpolitik

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertemu Habib Ali bin Abdurahman Assegaf
Sumber :
  • Polri.go.id

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian kembali menyambangi ormas-ormas Islam. Kali ini, Tito menyambangi 14 ormas dalam wadah Dewan Dakwah Islamiyah (DDI) Indonesia yakni pada Rabu 7 Februari 2018 malam.

Beda dengan NU, Muhammadiyah Enggan Tergesa-gesa dengan Konsesi Tambang

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan majelis ormas Islam. Ada 14 anggota majelis ormas Islam yang aktif dalam kegiatan dakwah di Indonesia yang kebetulan diketuai DDI. Kemudian kami intinya adalah silaturahim," ujar Tito di Kantor DDI Indonesia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Sebelum kedatangannya ke DDI Indonesia, Tito pada hari ini berkunjung ke kediaman tokoh muslim Habib Ali Bin Abdurahman Assegaf di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Tentukan Idul Fitri, Kemenag Gelar Sidang Isbat Malam Ini

Sehari sebelumnya, mantan Kapolda Metro Jaya ini menyambangi kantor Syarikat Islam Indonesia di Jakarta Barat.

Terkait safari yang dilakukannya ke tokoh dan ormas Islam, Kapolri tidak ingin disebut sedang berpolitik. Menurutnya, sebagai pimpinan Polri ia ingin merangkul elemen masyarakat mana pun termasuk ormas dan tokoh Islam.

Din Syamsuddin: Calon Pemimpin Terlalu Muda Minim Pengalaman, Terlalu Tua Suka Pikun

"Sekali lagi saya sampaikan tidak ada sedikit pun kepentingan politik saya pribadi. Jangan nanti diterjemahkan 'Wah Kapolri safari ke mana-mana kepentingan politik'. Tidak ada. Keinginan saya cuma satu bangun hubungan dengan semua elemen masyarakat utama ormas Islam untuk menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.

Dalam kunjungan di DDI Indonesia, mantan Kepala BNPT ini pun bernostalgia. Dia mengatakan, mempunyai kenangan 20 tahun silam saat dirinya masih berdinas di Polres Metro Jakarta Pusat dan dia masih berpangkat Letnan.

"Saya bukan orang baru di tempat ini karena saya dahulu waktu dinas Letnan tahun 87 sampai 92 di Reserse Polres Jakpus yang hanya empat gedung dari sini. Saya selalu salat Jumat dan taraweh di sini. Selama 5 tahun di masjid Al Furqon ini. Otomatis sebetulnya sudah jadi warga DDII," ujarnya.

Selain itu, dalam kunjungan kali ini, ia menjelaskan dan berdiskusi mengenai video pidato dirinya yang viral dan sempat menjadi polemik.

"Saya jelaskan mengenai potongan video yang saya sampaikan dan viral dan alhamdulillah yang hadir pimpinan ormas dapat memahami bahwa saya tidak ada niat sedikit pun menafikan ormas Islam yang lain," ucapnya.

Kapolri mengatakan, dirinya ingin bersinergi dengan seluruh ormas Islam di Indonesia dan mendapatkan masukan mengenai sejarah pergerakan Islam di Indonesia. Ia pun telah memerintahkan jajarannya seperti kapolda, kapolres dan kapolsek untuk secara paralel mendatangi dan melaksanakan kegiatan dengan cabang-cabang ormas di daerah.

Dalam jangka pendek, Tito ingin ada kerja sama antara Polri dan ormas dapat mendinginkan tensi pilkada yang saat ini sedang berlangsung.

"Jadi tidak memenangkan satu partai dan satu calon mana pun. Apalagi Polri netral," katanya.

Namun jikalau ada ormas yang memiliki aliansi politik, ia tetap yakin bahwa tokoh-tokoh ormas menghendaki pilkada berlangsung aman, damai, tertib dan lancar tanpa adanya konflik.

Terakhir, Tito pun menyampaikan akan mengunjungi ormas-ormas Islam lainnya yang tersebar di Indonesia.

"Saya juga rencana akan mendatangi kantor dan markas ormas Islam yang lain. Ke Medan, Persis di Bandung, di Majalengka juga ada kemudian Wahda Islamiyah di Sulsel," katanya.


 

Ridwan Kamil-Suswono Daftar Cagub Wagub di KPU DKI Jakarta

Pakar Prediksi Suara Ormas Islam Bakal ke RK-Suswono, Ini Alasannya

Dalam konteks politik, ormas keagamaan seperti ormas Betawi di Jakarta punya peranan penting karena memiliki basis massa.

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2024