Menkominfo soal Hoax: Jangan Berbuat Dosa secara Berjemaah

Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluh di kalangan masyarakat masih banyak yang mudah menyebarkan informasi bohong alias hoax meski pemerintah sudah gencar mengantisipasinya.

Backup Pusat Data Nasional Hanya 2%, Najwa Shihab: Sejak Kapan Kita Dianggap Penting?

Masalah paling mendasar, kata Menteri Rudiantara, ada pada sebagian masyarakat yang belum memiliki kesadaran bahwa penyebaran informasi hoax itu berbahaya. Akibatnya, mereka begitu mudah membagikan segala informasi tanpa lebih dahulu memastikan benar atau salah.

Rudiantara minta perilaku semacam itu mesti diubah, apalagi di era ponsel pintar dan hampir semua orang memiliki akun media sosial. Artinya, sistem seleksi atau verifikasi informasi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.

Sarwendah Kasih Waktu 3x24 Jam Buat Netizen yang Disomasi Minta Maaf, Kalau Dilanggar...

"Jangan sampai jempol kita lebih cepat daripada pikiran; jangan buat dosa secara berjamaah. Deteksi dulu, karena itu langkah cerdas bermedia sosial," kata Rudiantara dalam forum diskusi publik bertajuk Deteksi Hoaks sebagai Salah Satu Langkah Cerdas dalam Bermedia Sosial di Kampus Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, pada Rabu 7 Februari 2018.

Kementerian yang dia pimpin telah bekerja sama dengan Telkomsel sebagai operator telekomunikasi seluler di Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran hoax. Kerja sama juga guna mengedukasi masyarakat tentang etika bermedia sosial menggunakan internet.

Tegas! Ini Alasan Sarwendah Somasi Netizen yang Fitnah Hubungannya dengan Betrand Peto

Kementerian dan Telkomsel juga menjalankan regulasi baru, yakni registrasi kartu ponsel atau SIM card. Rudiantara menegaskan bahwa registrasi itu, selain berguna menekan penyebaran hoaks, juga sebagai langkah mengamankan data pelanggan yang bisa saja disalahgunakan untuk kejahatan penipuan.

InternetBAIK

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Telkomsel, Ririek Ardiansyah, menyebutkan bahwa perkembangan teknologi internet memang telah mendorong akses informasi menjadi lebih cepat dan mudah. Bahkan, kehadiran platform digital menyulitkan pengawasan terhadap penyebaran hoax di internet.

Menurut Ririek, Telkomsel ikut serta memerangi hoax, di antaranya dengan program InternetBAIK. Program itu menjadi upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran untuk berperilaku baik, menghindari penyebaran berita hoax, dan lebih bijak menyikapi berita di internet.

Upaya Telkomsel melalui program yang ditujukan bagi siswa hingga orang tua itu diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati. Insan pers juga diharapkan dapat mensinergikan program antara media dengan Telkomsel dalam memerangi hoax, sehingga tercipta pers yang sehat dengan menghadirkan berita faktual. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya