Mobil Polisi Jadi Angkot Dadakan gara-gara Sopir Mogok
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Ratusan pengemudi angkutan kota atau angkot berunjuk rasa dengan mogok beroperasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 5 Februari 2018. Mereka mogok massal sebagai bentuk protes atas keberadaan angkutan berbasis aplikasi online di daerah itu.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) memastikan seluruh moda transportasi, angkutan perkotaan dan angkutan perdesaan (angdes), berhenti beroperasi selama hari ini.
Mogok massal itu memang sudah mulai tampak di sejumlah lokasi sejak pagi. Banyak mobil angkot dan angdes terlihat di beberapa sudut jalan tetapi mereka tak mengangkut penumpang. Para calon penumpang, terutama pelajar sekolah, pun telantar.
Kepolisian Resor setempat akhirnya mengerahkan seluruh mobil operasional mereka untuk mengangkut warga ke tempat tujuan. Diutamakan para pelajar yang hendak ke sekolah. Puluhan kendaraan operasional itu, selain ditempatkan di sejumlah titik, sebagian berkeliling untuk menjemput para calon penumpang yang telantar.
Selain kendaraan operasional polisi, banyak kendaraan pribadi yang sengaja dimanfaatkan untuk mengantarkan anggota keluarganya. Masyarakat Garut, terutama yang di wilayah perkotaan, sejak kemarin sudah mendapat kabar rencana mogok massal angkutan.
Organda Garut menyebut aksi itu sebagai bentuk desakan kepada pemerintah agar menertibkan angkutan berbasis aplikasi online. Soalnya angkutan semacam Gojek, Grab, dan Uber itu semakin banyak di Garut sehingga mengurangi pendapatan para sopir angkot.
"Jumlahnya semakin banyak walau pun belum mendapat izin pemerintah setempat. Jadi hari ini para sopir angkutan mogok beroperasi," kata Ketua Organda Kabupaten Garut Dayun Ridwan.