Menyayat Hati, Unggahan Lagu Terakhir Guru Tewas Dianiaya

Achmad Budi Cahyanto
Sumber :
  • Instagram @abc_isme

VIVA – Ahmad Budi Cahyanto, guru SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, meninggal diduga akibat dianiaya muridnya, berinisial MH.

Massa Pendukung Paslon Rampas Kotak Suara di Pilkada Mamberamo Tengah, Honai Dibakar

Budi merupakan guru lukis di sekolah tersebut. Selain sebagai guru, dia juga aktif bermain musik. Dikutip dari akun Instagramnya @abc_isme, tampak foto-foto sang guru tengah bermain biola.

Sekitar empat pekan lalu, Budi mengunggah cuplikan single lagu Sendja Djiwa, dengan tagline Garis, Kesenyapan, Lara. 

Kasus Penganiayaan Terhadap Murid, Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas

Suara petikan gitar dipadu gesekan biola mengalun di awal lagu itu. Di antara lirik lagu itu berbunyi: Satu satu pergi, Satu satu hilang.

Sinta, istri Budi, membenarkan bahwa suaminya yang bermain biola dalam lagu tersebut bersama grup musiknya. "Suami saya yang main biola," ujarnya saat wawancara dengan tvOne, Sabtu pagi, 3 Februari 2018.   

Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

Beragam komentar netizen di laman Instagram tersebut. Di antara mereka menulis: Lagunya bagus menyayat..semoga dicover sama Cholil Efek Rumah Kaca atau band indie lain.

Netizen lain menulis: Guru yang sangat menginspirasi generasi muda. Jasamu akan terbalas dengan syurga. Amin.

Ada juga yang mendoakan Budi: Semoga husnul khatimah y pak aamiin.

Budi meninggal dunia Kamis malam, 1 Februari 2018. Dia tewas diduga lantaran dianiaya muridnya, berinisial MH.

Kejadian bermula saat jam pelajaran sekolah. MH diduga mengganggu teman-temannya saat belajar. Budi menegurnya dan mencoret pipi MH dengan cat lukisan. Rupanya, MH tidak terima dan bereaksi. Dia memukul korban. 

Budi lalu menyampaikan yang dialaminya kepada kepala sekolah. Budi dipersilakan pulang. Sampai rumah, Budi mengeluh sakit di leher dan tak lama kemudian tak sadarkan diri lalu koma. Dia sempat dirawat RSUD dr. Soetomo Surabaya tetapi tak dapat diselamatkan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya