Ketua DPR Minta Kapolri Klarifikasi Soal Video Viral

Ketua DPR Bambang Soesatyo .
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklarifikasi terkait pernyataannya soal NU dan Muhammadiyah yang berjasa mendirikan negara. Pernyataan Tito ini memantik reaksi publik.

Pakar Prediksi Suara Ormas Islam Bakal ke RK-Suswono, Ini Alasannya

Tito menyampaikan pernyataan ini pada awal 2017 lalu. Namun, baru diunggah di media sosial belakangan ini.

"Pimpinan DPR Meminta Kapolri untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut, mengingat terdapat ormas-ormas lain yang juga berperan dalam menjaga keutuhan Negara, seperti Jam'iyatul Khair, Persatuan Ummat Islam, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, dan lainnya," ujar Bambang, dalam siaran persnya, Kamis 1 Februari 2017.

Beda dengan NU, Muhammadiyah Enggan Tergesa-gesa dengan Konsesi Tambang

Terkait pernyataan Kapolri, reaksi bermunculan. Namun, hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Jenderal Tito.

Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva bersama pengurus yang lainnya, sebelumnya langsung mendatangi kediaman dinas Kapolri.

Tentukan Idul Fitri, Kemenag Gelar Sidang Isbat Malam Ini

"Kami meminta bertemu dengan Pak Kapolri untuk mendapatkan klarifikasi, tabayyun, terhadap pernyataan Pak Kapolri yang menjadi viral di media dan menjadi pembicaraan umat di kalangan bawah," kata Hamdan usai bertemu dengan Kapolri, Rabu 31 Januari 2018.

Dalam penjelasannya, Hamdan menyebut, Tito menyampaikan kronologi cerita yang cukup lengkap tentang bagaimana pernyataan itu sebenarnya.

"Pertama disampaikan bahwa pernyataan itu disampaikan di Ponpes Kiai Ma'aruf Amin dalam sebuah acara internal dari NU pada februari 2017. Jadi, pernyataan sudah cukup lama," ujarnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Hamdan menjelaskan, video pidato Kapolri tersebut berlangsung selama 26 menit dan tidak sesuai inti yang disampaikan mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Bila hanya mengacu melihat video tersebut, ia juga protes keras. Namun, dengan mendengar penjelasan langsung Kapolri, ia memahaminya.

"Kami terus terang melihat video itu dengan protes sangat keras, dengan hanya melihat video itu. Dan, kami sampaikan pada Kapolri ini hal yang enggak benar," ujarnya.

Baca Juga: Video Viral, Kapolri: Pidato Saya Dipotong Jadi 2 Menit

Sebelumnya, dikutip dari video yang sempat viral tersebut, Kapolri berharap agar hubungan NU dan Muhammadiyah bisa saling kompak satu sama lain. Ia melihat dua organisasi massa tersebut punya peranan di Indonesia.

"Hubungan NU dan Muhammdiyah. Bisa saling kompak satu sama lainnya. Boleh beda-beda pendapat, tapi kalau bicara  NKRI, kami juga sebagai umat muslim harapan kami hanya pada dua organsiasi besar ini. NU dan Muhammadiyah itu panutan umat Islam Indonesia. Kita yakin negara kita tidak akan pecah seperti Syriah, Irak, Mesir, tidak akan bergolak,karena dua pihak ini jelas. ideologinya jelas sangat pro Pancasila".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya