Mensos Sebut Pengobatan di Asmat Paling Mendesak
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat konsultasi bersama membahas penanganan Kejadian Luar Biasa, atau KLB gizi buruk dan campak di Asmat, Papua. Rapat dilakukan secara lintas Komisi dengan Kementerian Sosial.
Dalam rapat ini, Menteri Sosial Idrus Marham hadir. Selain itu, perwakilan dari tiga komisi yaitu Komisi VIII, IX, dan X juga hadir.
"Jadi, saya kira, lintas Komisi kan, Komisi VIII, IX, X, sebagai tindak lanjut dari pikiran kita bahwa untuk menyelesaikan masalah Asmat, utamanya KLB campak dengan gizi buruk itu perlu ada keterpaduan, perlu ada sinergitas," kata Menteri Sosial Idrus Marham di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 1 Februari 2018.
Menurut Idrus, saat ini, yang paling mendesak ada pengobatan secara tuntas mereka yang terdampak KLB ini. Hal ini, akan dikoordinasikan juga dengan berbagai kementerian lain.
"Kalau saya tanggap darurat ini kan pengobatan yang sakit kita obati, lalu bagaimana makanannya. Nah, setelah itu kita melakukan penataan," lanjut Idrus.
Kemudian, Idrus mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan beberapa program yang sudah jalan, di antaranya program pengembangan komunitas terpencil.
"Ini selaras dengan apa yang ditanyakan oleh Presiden. Apa memungkinkan direlokasi. Bukan relokasi total, tetapi relokasi terbatas dengan mengonsentrasikan pemukiman pada wilayah-wilayah tertentu," kata Idrus.
Sementara itu, mengenai penyebab KLB ini, menurut Idrus penyebabnya tidaklah tunggal. Yakni, beberapa penyebab yang memengaruhi secara langsung atau tidak langsung.
"Pertama juga kan ada masalah asupan, (gizi) ibu-ibu, kemudian imunisasi, vaksin dan lain-lain," tuturnya.