Dilempar ke Sungai, Mahasiswi UNS Bertahan Hidup di Kayu
VIVA – Septiana, seorang mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret atau UNS, lolos dari maut upaya pembunuhan. Dia selamat meski telah dilempar pelaku ke sungai dari Jembatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Sutanto, korban ditemukan dalam kondisi tergantung di potongan kayu di dasar sungai. Korban tak sampai tenggelam karena berpegangan erat di kayu itu.
FOTO:Tim SAR saat menyelamatkan Septiana dari dasar sungai.
"Saat ditemukan korban berpegangan kayu sehingga tubuhnya tidak tenggelam. Helm yang digunakan korban saat dievakuasi masih dikenakan di kepala korban. Korban kemungkinan juga bisa berenang," kata Ali kepada VIVA, Senin 29 Januari 2018.
Ali menuturkan, kemungkinan saat didorong ke jurang, Septiana jatuh dalam posisi kaki di bawah, sehingga dia masih bisa menyelamatkan diri.
Berbeda halnya jika dia jatuh dalam posisi kepala ke bawah, kemungkinan Septiana akan mengalami cidera berat atau bahkan meninggal dunia, sebab di dasar sungai dipenuhi kayu dan potongan bambu.
"Analisa kita kenapa korban selamat ya karena saat terjun ke sungai dari jembatan posisi kaki di bawah dan kepala di atas," ujarnya.
Trauma Berat
Septiana ditemukan dalam kondisi kedinginan dan mengalami trauma berat. Saat tim SAR menyelamatkannya, Septiana tak henti-hentinya menangis sambil meminta tolong.
Ali mengatakan, sebelum gadis 20 tahun itu ditemukan di dasar sungai, ada saksi mata yang sempat melihat korban berboncengan dengan dua laki-laki.
"Mungkin saat sampai di tengah jembatan Kretek korban dipaksa turun dan dilemparkan ke Sungai Opak dari jembatan. Dan untuk menghilangkan jejak satu unit motor diduga milik korban juga ditemukan tak jauh dari lokasi korban dilempar ke sungai dari atas Jembatan Kretek," kata Ali.
FOTO: Sepeda motor milik Septiana ditemukan di dasar sungai.
Namun demikian untuk memastikan motif dan siapa pelaku percobaan pembunuhan terhadap mahasiswi UNS tersebut. "Saya cerita dari apa yang saya dengar dan saya lihat sendiri dan juga pengajuan anggota saya yang melakukan pencarian dan pertolongan," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Kretek Kompol Leo Pasak hingga saat ini enggan berkomentar terkait kejadian percobaan pembunuhan yang menimpa mahasiswi UNS.
Demikian pula petugas Puskesmas juga enggan dimintai keterangan oleh awak media. Bahkan sebuah tulisan dipasang di pintu tempat korban dirawat agar tidak mengambil gambar atau lainnya untuk privasi dari pasien atau korban. (ren)