Ulama dan Sejarawan Aceh Komentari Soal Makam Ulama Hilang
VIVA – Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dan Pecinta Sejarah Malaysia merespons sejumlah pemberitaan yang menyebutkan makam ulama Aceh telah hilang di Malaysia.
Dalam penyelidikannya, tim DMDI dan Hikmah diketahui bahwa Nisan itu adalah milik Engku Klang seorang penguasa wilayah di kawasan makam itu ratusan tahun silam.
“Laporan awal tentang dua makam ulama Aceh di Malaysia yang hilang telah direspons cepat oleh semua pihak di Malaysia. Makam itu sebenarnya ditimbun hendak ditinggikan sebab banjir sering menggenangi makam dua tokoh besar tersebut,” kata Ketua Peubeudoh Sejarah Adat dan Budaya Aceh (Peusaba), Mawardi Usman kepada VIVA, Pada Sabtu, 27 Januari 2018.
Kata dia, seharusnya Pemerintah Malaysia dalam melakukan kegiatan di lokasi makam itu, harus memberitahu kepada komunitas Sejarah Malaysia. Dan membuat petunjuk berupa pamplet di kawasan makam tersebut. Sehingga masyarakat yang mengetahui makam itu tidak berburuk sangka.
Peusaba juga menginginkan diadakan penelitian lanjutan, untuk membedah siapa sebenarnya kedua tokoh penting berbatu Nisan Aceh yang sudah berusia ratusan tahun lalu tersebut. Sehingga perjalanannya dalam mengajarkan ajaran Islam di Asia Tenggara bisa diketahui.
“Perlu ada seminar dan juga membuka Khazanah lama untuk melihat kembali peran penting pembesar di Pinang Tunggal itu,” sebutnya.
Sebelumnya, dua makam ulama Aceh ini dinyatakan hilang oleh pecinta sejarah Malaysia, karena tertimbun bangunan di sekitar makam. Sehingga makam dua ulama tersebut tidak terlihat dari daratan. Kemudian, ahli waris makam tersebut menggugat pemilik bangunan terkait tertimbunnya makam itu oleh puing bangunan.