Gempa Banten Tanda Zona Gempa Selatan Jawa Sangat Aktif

Sebuah masjid roboh akibat gempa bumi di Banten pada Selasa, 23 Januari 2018.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Gempa selatan Banten dengan kekuatan 6,1 SR pada Selasa, 23 Januari 2018 kemarin, terjadi karena dipicu adanya deformasi atau patahan dalam lempeng oseanik Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng eurasia.

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Banten

Analisis ini dipastikan karena ada fakta bahwa kedalaman bidang kontak antar lempeng di zona episenter berada di kedalaman sekitar 40 kilometer.

"Sehinga jika hiposenter gempa selatan Banten berada di kedalaman 61 km, maka pusat gempa ada di dalam slab lempeng Indo-Australia," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr Daryono, Rabu, 24 Januari 2018.

Terjadi 70 Kali Gempa Susulan di Banten

Dijelaskan Daryono, bukti lain bahwa gempa yang terjadi di dalam slab lempeng (intraplate) tampak pada karakteristik guncangannya yang sangat kuat atau strong ground motion. Ini berbeda dengan karakter gempa yang terjadi di antar lempeng atau interplat.

Terkait guncangan yang dirasakan dalam wilayah yang luas, mulai dari Lampung hingga Yogyakarta, hal ini disebabkan karena gempa berada di kedalaman menengah atau pada 61 km.  

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Banten

"Karena relatif dalam maka guncangannya menyebar dalam wilayah yang sangat luas," katanya.

Hingga pagi ini aktivitas gempa susulan sudah mencapai lebih dari 45 kali dengan tren kekuatan yang terus mengecil.

"Patut disyukuri bahwa kondisi akan semakin stabil dan aman," katanya.

Ditambahkan Daryono, patahan yang terjadi timbul karena dorongan Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Pulau Jawa dengan kecepatan 6-7 cm per tahun.

"Zona gempa selatan Jawa sangat aktif sehingga pesisir selatan Jawa sangat rawan gempa dan tsunami," katanya.

Gempa terjadi lagi

Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Provinsi Banten dan sekitarnya, hari ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, magnitude gempa 5,1 pada Skala Richter.

Dalam keterangan resminya, BMKG menyebut, gempa terjadi pada pukul 13.32.46 WIB, Rabu, 24 Januari 2018.

Lokasi gempa berada pada koordinat 7,19 Lintang Selatan - 106.19 Bujur Timur. 72 kilometer barat daya Lebak atau berada tak jauh dari pusat gempa 6,1 SR kemarin, Pusat gempa berada di kedalaman 42 kilometer. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

Jawa Tengah Juga Diguncang Gempa, Terbaru di Cilacap, Salatiga dan Grobogan

Gempa terjadi beruntun selama dua hari ini di Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Yang terbaru, gempa mengguncang Cilacap pada hari Senin pagi

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024