Satu Bulan Berjalan, Bagaimana Imbas PKL Tanah Abang?

Sejumlah tenda pedagang kaki lima (PKL) berdiri di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Galih Pradipta

VIVA – Satu bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengubah wajah kawasan Tanah Abang di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta Pusat, menjadi ramah pedagang dan pejalan kaki. Bagaimana kondisinya saat ini?

Dharma Sebut Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omset Akibat Pandemi COVID-19

Seperti diketahui, penataan Tanah Abang dilakukan dengan penutupan sementara di Jalan Jati Baru Raya yang berada di depan Stasiun Tanah Abang antara pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Perubahan itu mendapatkan tanggapan yang beragam dari masyarakat Jakarta. Ada yang setuju, ada pula yang menolak karena dinilai melanggar beberapa peraturan; salah satunya penggunaan trotoar yang masih menjadi tempat berjualan pedagang.

Tanggapi RK, Pramono Anung Umbar Janji Internet Gratis untuk Pedagang Tanah Abang

Sementara itu, menurut warga setempat, perubahan saat ini menyulitkan warga yang tinggal di Jati Baru untuk mengeluarkan kendaraan di kawasan tersebut karena ditutup akses jalan.

Pemerintah DKI Jakarta berpendapat, bahwa tindakannya ini sudah sesuai dengan aturan yang ada, dan Pemprov DKI juga terus mengevaluasi perkembangan Tanah Abang.

Gebrakan Baru Pasar Tanah Abang, Hadirkan “Little Bangkok” bagi Pelaku Jastip Raup Cuan Maksimal

Tim VIVA pun merangkum pendapat masyarakat Jakarta mengenai perubahan Tanah Abang. Seperti apa jawaban mereka? Lihat di Suara Jakarta.

Debat kedua Pilkada Jakarta 2024

Debat Kedua Pilkada Jakarta, 3 Cagub Adu Strategi untuk Ramaikan Kembali Pasar Tanah Abang

Ada yang ingin menggelar festival hingga menggencakan promosi.

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024