Kapolri: Ustaz Zulkifli Akui Data Ceramahnya Tak Akurat
- Repro Instagram
VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengemukakan, tidak ada data akurat terkait isu 200 juta KTP dibuat di Prancis atau Tiongkok seperti yang disebut Ustaz Zulkifli Muhammad Ali dalam ceramahnya.
"Ternyata mohon maaf datanya enggak ada yang 200 juta KTP dibuat di Prancis atau Tiongkok. Datanya tidak ada data akurat, hanya katanya, bahaya," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 19 Januari 2018.
Tito mengatakan, Ustaz Zulkifli juga sudah mengakui kalau data yang dipakai dalam ceramahnya adalah tidak akurat. Menurut Tito, Zulkifli pun sudah memberikan klarifikasinya.
"Kami sudah proses, kemudian yang bersangkutan sudah sampaikan datanya, dari katanya yakni tidak kredibel dari sumber yang tidak tepat dan yang bersangkutan sudah berikan klarifikasi, saya kira itu," kata Tito.
Lantaran itu, Tito mengimbau para tokoh publik bisa mencari data valid sebelum menyampaikannya ke publik. Jika tidak, dampaknya bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Tolonglah publik kita juga bisa diberi informasi yang akurat, yang benar dan kredibel. Karena, kalau informasi tak akurat, masyarakat bisa miss dicerna. Gitu saja bisa menyebabkan apa namanya itu kegaduhan yang tidak diperlukan," ujarnya.
Zulkifli dilaporkan oleh seseorang karena diduga telah melakukan ujaran kebencian yang berbau Sara dan memprovokasi. Ujaran kebencian tersebut diduga dilakukan saat Zulkifli memberikan ceramah di salah satu masjid di Jakarta. Video rekaman ceramah itu sempat menjadi viral di media sosial.
Zulkifli dilaporkan dengan Laporan Polisi : LP/1240/XI/2017/Bareskrim, tanggal 21 November 2017 lalu. (ase)