Museum Bahari Terbakar, Simpan Koleksi Perang Laut Jawa
- Antara/ Zabur Karuru
VIVA – Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Bahari, Husnizon Nizar, mengungkapkan pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah koleksi yang terbakar akibat kebakaran di museum yang dibangun pada 1771 tersebut.
"Belum bisa dipastikan apa saja koleksi museum yang terbakar dan berapa jumlah koleksi yang terbakar. Karena masih pendinginan oleh petugas dan polisi masih olah TKP. Nanti setelah selesai baru kami inventarisasi dan kami laporkan hasilnya dengan pimpinan," kata Soni, panggilan akrab Husnizon, di Jakarta, Selasa 16 Januari 2018.
Soni mengatakan, di lantai 1 gedung C museum itu terdapat koleksi alat-alat navigasi laut. Seperti mercu suar, rambu-rambu laut dan alat-alat lainnya berkaitan dengan transportasi laut. Ada juga miniatur perahu tradisional.
Kemudian di Blok 2 merupakan ruangan pameran perang Laut Jawa. Koleksinya itu adalah benda-benda sumbangan sejumlah kedutaan besar yang bekerja sama dengan Museum Bahari. "Itu Kedutaan Amerika, Kedutaan Inggris, Keduatan Australia dan Belanda," ujarnya.
Sonni menambahkan, koleksi itu diresmikan sekitar setahun lalu, tepatnya pada 27 Februari 2017 oleh Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. "Kemudian di gedung A itu lantai satunya, lantai dasarnya adalah koleksi angkatan laut. Kemudian di lantai satu adalah ruangan diorama tokoh-tokoh laut internasional," ujarnya.
Gedung C Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, terbakar Selasa pagi, 16 Januari 2018. Belum dipastikan penyebab kebakaran tersebut. (ren)