Kisah Bripka Aris Tewas Ditembaki Bandar Narkoba
- VIVA / Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Peredaran narkoba di Indonesia nyaris tak lagi terbendung. Berbagai cara pun ditempuh para pelaku untuk merusak generasi bangsa. Tak tinggal diam, aparat pun tak henti-hentinya melakukan penindakan meski risiko nyawa yang kadang menjadi taruhan.
Salah satunya seperti yang dialami Bripka Aris Dinata. Peristiwa nahas yang dialami anggota Satuan Narkoba Polrestro Jakarta Barat itu terjadi saat ia tengah melakukan penyelidikan di kawasan Jalan Bugis, No 85 Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin 18 Januari 2016. Ayah dari dua anak ini tewas akibat dihujani peluru oleh pelaku.
Kisah tragis pria kelahiran 21 April 1985 itu bermula dari penangkapan terhadap Febian Yohanes, di Apartemen Gading River View Unit 1121, Miami Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin 18 Januari 2016 sekira pukul 21:30 WIB. Ketika itu, Bripka Aris dan tim yang melakukan penggeledahan berhasil menemukan barang bukti dua paket narkotika jenis sabu.
Dan setelah dilakukan interogasi, tersangka mengaku mendapatkan barang haram itu dari seorang bandar yang diketahui bernama Ical. Berangkat dari informasi itulah, di bawah pimpinan Iptu Supriyatin, Bripka Aris dan timnya melakukan pengembangan dengan sasaran sebuah rumah di kawasan Jalan Bugis no 85 Kelurahan Kebun Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun belum sempat berdialog, pelaku langsung menghujani petugas dengan tembakan. Akibatnya, Bripka Aris pun terkapar terkena peluru tepat di bagian dada kanan. Tak hanya Bripka Aris, peluru pelaku juga mengenai tangan kanan Iptu Supriyatin.
Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun karena luka yang dialami Bripka Aris cukup parah, tim pun merujuknya untuk dilakukan operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Tapi nahas, nyawa ayah dari dua anak ini tak tertolong. Bripka Aris dinyatakan gugur dalam tugas sekira pukul 09:01 WIB.
Pengalaman pahit itu pun hingga kini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan seprofesi almarhum. Untuk mengenang jasa Bripka Aris, namanya pun diabadikan untuk Aula Polrestro Jakarta Barat sejak setahun dua tahun silam.
Sosok religius
Kapolrestro Jakarta Barat, Komisaris Besar Hengky Haryadi mengungkapkan, semasa hidup, Bripka Aris dikenal sebagai salah satu anggota yang cukup loyal dan memiliki integritas serta nyali besar saat menghadapi pelaku kriminal. Jejak perjuangannya diawali ketika ia bergabung dengan Satresnarkoba Polrestro Jakarta Barat pada tahun 2010.
“Dengan mengabadikan nama almarhum sebagai Aula sejak sebelum saya menjabat di sini, kami berharap apa yang dilakukannya dapat menginspirasi kita semua, khususnya kami, anggota kepolisian Republik Indonesia. Ini adalah bukti, betapa mulianya tugas ini,” kata Hengky saat dikonfirmasi VIVA, Kamis 11 Januari 2018.
Dedikasi dan loyalitas yang diperlihatkan Bripka Aris tak lepas dari peran kedua orangtua. Semasa kecil, bungsu dari dua bersaudara pasangan Sumaryono dan Saminah ini ternyata dikenal sebagai sosok anak yang taat beribadah dan rajin sekolah.
Kini, senyum dan pelukan hangat Bripka Aris tinggal kenangan, namun segala perjuangannya akan terus dikenang bangsa ini. (ase)