Wagub Sandi Hati-hati Kasih Izin Ratu Prabu Bangun LRT
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat tawaran dari PT Ratu Prabu Energi Tbk untuk membangun jalur Light Rail Transit (LRT) sepanjang lebih dari ratusan kilometer. Dalam proyek tersebut Pemprov DKI dijanjikan tak mengeluarkan biaya sepeser pun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno pagi ini mengaku telah berkoordinasi dengan  Menteri BUMN Rini Soemarno. Dalam pembicaraan tersebut, Rini meminta Sandi agar mengkaji penawaran tersebut sebelum mengambil keputusan.
"Bu Menteri bilang kalau misalnya ada swasta yang mau membangun dan menggunakan dana sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, kita harus kaji. Dan seandainya itu betul-betul visible, sangat memungkinkan, itu harus kita dorong dan dipercepat," kata Sandiaga Senin 8 Januari 2018.
Sandiaga kemudian menceritakan rekam jejak PT Ratu Prabu Energi Tbk kepada Rini. Menurut Sandiaga PT Ratu Prabu Energi sudah dua tahun melakukan riset untuk proyek ini dan menelan biaya hingga ratusan miliar.
"Mereka (Ratu Prabu) sudah dua tahun mengerjakan ini dan membayar mahal sekali untuk konsultan internasional, itu (konsultannya) Bechtel International. Bechtel ini konsultan ternama dunia. Saya pernah pakai juga konsultannya waktu saya di dunia usaha. Dan mahal sekali mereka. Berarti mereka (Ratu Prabu) melakukan kajian itu sangat dalam," kata sandi
Selain perusahaannya, Sandiaga juga mengaku telah mengenal cukup lama sosok Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk , yakni Burhanuddin Bur Maras yang memang telah aktif dalam dunia usaha industri Migas 40 tahun terakhir.
Ketika mendapatkan tawaran tersebut, Sandiaga mengaku memang cukup terkejut. Karena, meskipun ini kerja sama di bidang transportasi, namun ia tak menyangka akan dilakukan kajian dengan sangat mendalam.
Sandiaga bahkan sempat meminta untuk melihat hasil kajian tersebut. Namun belum dapat diberikan karena masih bersifat rahasia.
"Kemarin saya meminta ditinggal hasil kajian tersebut, tapi karena ada perjanjian kerahasiaan, belum bisa, karena mereka selama ini berkoordinasinya dengan Kementerian Perhubungan ," ujarnya.
Sandiaga mengatakan, akan melakukan kajian bersama dengan Kementerian Perhubungan terkait tawaran PT Ratu Prabu Energi Tbk ini. Ia berharap partisipasi swasta yang tidak membebani perintah ini dapat terealisasi dan dapat membawa dampak positif.
"Saya bilang tolong pastikan agar rencana ini sinkron. Dia kalo gak salah sudah investasi ratusan miliar untuk studinya saja. Jadi menurut saya kita pastikan rencana swasta sekarang ini bisa terakomodir. Jadi Alhamdulillah ada swasta yang bisa ikut untuk atasi kemacetan Jakarta," ujarnya.