Flyover Pancoran Molor, Sandiaga Uno Minta Maaf pada Warga

Sandiaga Uno saat memeriksa pengerjaan proyek flyover Pancoran.
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, sangat menyesalkan molornya proses pengerjaan jalan layang atau flyover Pancoran dari target awal. Sandi pun meminta maaf kepada seluruh warga Jakarta yang merasa terganggu dengan proses pengerjaan jalan layang sepanjang 740 meter tersebut.

Sandiaga Sarankan Khofifah-Risma 'Tidak Berpolitik' untuk Lawan Corona

"Jadi kami mohon maaf atas nama Pemprov DKI. Jadi ini tidak selesai 31 Desember. Kita menyayangkan juga," kata Sandiaga Uno kepada awak media usai meninjau langsung proses pengerjaan flyover Pancoran, Sabtu 29 Desember 2017.

Lebih jauh ia mengungkapkan penyebab molornya pengerjaan flyover Pancoran tersebut. Menurut Sandi, salah satu penyebab tidak rampungnya pengerjaan jalan layang tersebut yakni masalah cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Sebar Lokasi CFD, Sandiaga Sebut Kebijakan Tepat

Selain itu, kata Sandi, penyebab lainnya adalah terjadinya fracture di salah satu struktur box herder, sehingga para pekerja harus membuat ulang struktur box gerder tersebut.

"Tapi memang ini di luar kekuasaan kita yaitu cuaca. Tapi yang di bawah kekuasaan kita, mengenai koordinasi. Ini juga karena koordinasi dengan lahan sebelah kiri. Karena menurut Pak Yus, Pak Kepala Dinas Bina Marga, itu baru April bisa clear. Padahal ini sama-sama instansi pemerintah, angkatan udara dan kita. Jadi saya berharap koordinasinya ke depan lebih baik," tuturnya.

Industri Otomotif RI Bisa Jadi Ladang Lapangan Kerja karena Hal Ini

Untuk diketahui, proyek pengerjaan jalan layang atau flyover sepanjang 740 meter yang membentang dari arah Cawang menuju Jalan Tendean itu dijadwalkan rampung pada akhir Desember 2017 ini. Jalan layang yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu sebelumnya ditargetkan dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di perempatan Tugu Pancoran. (one)

Sandiaga Khawatir Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Dahysat

Berkaca pada flu Spanyol 1918.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020