Mudah Transaksi Non Tunai di Pasar Rakyat Jakarta
- Irwandi
VIVA – Pemerintah DKI Jakarta mendukung secara penuh upaya digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sistem pembayaran di pasar Jakarta. Ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam peluncuran program Pasar Rakyat dan UMKM Go Digital di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 19 Desember 2017.
Menurut Anies, program ini akan mempermudah transaksi atau pembayaran antara pembeli dan pedagang atau pelaku usaha di Pasar Mayestik, dengan menggunakan transaksi nontunai, karena pembeli tak perlu membawa uang tunai.
Program ini merupakan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kadin DKI Jakarta, JAK-mikro dengan PD Pasar Jaya serta T-Cash.
Ditambahkan Anies, program ini akan sesuai dan menjadi pendukung dengan salah satu fokus program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta pada era digitalisasi dan kemajuan teknologi saat ini.
Selain itu, dapat menciptakan lapangan kerja dengan melahirkan 200 ribu wirausahawan di Jakarta melalui program OK OCE. Upayanya dengan penciptaan lapangan kerja, harga kebutuhan bahan pokok yang terjangkau dan pendidikan yang berkualitas.
"Hari ini mereka go digital. Ini adalah sebuah peristiwa bersejarah. Saya ingin mengucapkan terima kepada semua yang terlibat dalam proses ini. Kami berikan apresiasi untuk semuanya," kata Anies saat acara peluncuran di Pasar Mayestik.
Anies mengatakan, pelaku usaha di Pasar Mayestik sudah menjalankan usahanya sejak puluhan tahun yang lalu dan telah berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian di Jakarta.
"Hari ini kami semua mengingatkan untuk mereka go digital, sehingga mudah-mudahan ini bukan saja mengubah nasib di sini, tapi menjadi contoh di banyak tempat di Jakarta dan juga semua daerah," ujarnya.
Tujuan program ini juga untuk menghadirkan pengalaman bertransaksi di era digital yang mudah, cepat, nyaman, dan aman baik bagi para pedagang maupun pelanggannya.
Tak hanya itu, program ini akan menyasar ke pasar-pasar rakyat yang masih banyak mengandalkan transaksi tunai dan belum memiliki terminal transaksi elektronik. Untuk langkah awal, program ini diluncurkan di Pasar Mayestik, dengan target 50 pedagang atau pelaku UMKM pada saat peluncuran.
Mereka akan dibekali pengetahuan tentang kemudahan, keamanan dan pendampingan serta pembinaan secara berkelanjutan. Selain bermanfaat untuk transaksi digital, hal ini bisa meningkatkan literasi keuangan digital, sehingga mengembangkan dan meningkatkan daya saing usaha pelaku UMKM.
Program ini turut mendukung dari program pemerintah dalam mewujudkan target dalam mempercepat tingkat inklusi keuangan dengan target mencapai 75 persen pada akhir 2019. Program ini juga sejalan dengan fokus pemerintah melalui Bank Indonesia untuk merealisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).