Pengacara: Sejak 1999, dr Helmi Jadi Pasien Gangguan Jiwa
VIVA – Pengacara Dokter Ryan Helmi, Rihat Manullang, menyebut bahwa kliennya diduga mengalami depresi berat sehingga tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, dokter Lety Sultri. Menurutnya, Dokter Helmi sudah secara rutin mengkonsumsi obat penenang.
"Kita boleh melihat fakta bahwa hampir setiap minggu atau setiap hari Dokter Helmi mengkonsumsi Alganax (obat penenang). Itu artinya semua orang tahu Dokter Helmi ini mengalami depresi yang luar biasa," kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 23 November 2017.
Ia menjelaskan, Helmi pernah menjadi pasien di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat pada tahun 1999 lalu. Ia pernah dirawat karena kondisi kejiwaannya.
"Sejak tahun 1999 dokter Helmi ini memang menjadi pasien gangguan jiwa. Nanti kami akan menghadirkan (ke persidangan) Bu Maria Poluan salah satu dokter senior RSPAD bahwa betul-betul dokter Helmi pasiennya," ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana bisa Helmi jadi dokter kalau dia mengalami gangguan jiwa, Rihat mengaku juga tengah mendalami itu. Ia mengaku belum tahu informasi lengkap soal latar belakang pendidikan Helmi.
"Ini yang sedang kita dalami. Makanya tadi kami sampaikan sebenarnya apa saja yang menjadi fakta yang konkrit dan bisa kita lihat itu di persidangan lebih lanjut," ucap Rihat.