Cerita Sopir Taksi Bawa Karpet Isi Mayat ke Kampung Rambutan
- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA – Kepolisian telah berhasil mengungkap kasus penemuan mayat pria terbungkus karpet di dekat toilet area pemberangkatan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Hanya dalam hitungan jam, kasus itu dibongkar habis. Ternyata pria yang tewas itu bernama Imam Maulana dan dibunuh pasangan sejenisnya bernama Badrun.
Badrun membunuh pria yang sudah dipacarinya selama bertahun-tahun karena cemburu korban menjalin hubungan dengan seorang wanita asal Bandung, Jawa Barat. Badrun membunuh dan mengemas mayat Imam di tempat kerjanya, Clean House Laundry di Ruko Citra Grand Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam perjalanan pengungkapan kasus ini, salah satu saksi kunci ialah sopir taksi online yang dipesan Badrun untuk mengantarnya membuang jasad Imam yang sudah satu hari tersimpan ke Terminal Kampung Rambutan.
Polisi telah memeriksa sopir itu, dari pengakuannya seperti diungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, sopir itu awalnya datang ke lokasi pembunuhan dan dia tidak tahu bakal membawa mayat orang yang baru dibunuh.
Lalu, dari dalam lokasi, Badrun membawa bungkusan dan langsung memasukkannya ke dalam bagasi taksi online itu. "Datang ke laundry di Cibubur, kemudian tersangka bawa bungkusan yang ditaruh di bagasi. Setelah itu dibawa ke Kampung Rambutan," kata Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 16 November 2017.
Pada saat membantu pelaku mengangkat bungkusan berisi mayat Imam, sopir itu memang sempat mencium bau tak sedap. Tapi, ia masih berpikir kalau bau yang keluar dari dalam bungkusan adalah bau baju laundry yang apek.
"Pada saat mengangkat, dia sudah mencium bau. Baunya seperti apek cucian belum kering," katanya.
Badrun menghabisi nyawa Imam pada Minggu, 12 November 2017 sekira pukul 00.00 WIB di Ruko Citra Grand Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. Di lokasi itu, korban dicekik, ditendang pada bagian kemaluannya, dibenturkan tengkuknya ke pinggir tangga lantai hingga tewas.
Usai tewas, korban dibungkus memakai plastik laundry, plastik tebal, kemudian karpet dan diikat dengan tali jemuran. Setidaknya, selama satu hari jasad Imam sengaja dibiarkan terbungkus di sana.
Lalu, Badrun membuang jasad Imam ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Mayat korban baru ditemukan Selasa sore, 14 November 2017.