Pistol untuk Tembak Mati Dokter Lety Dibeli Via Facebook

Dokter Letty Sultri semasa hidup.
Sumber :
  • Repro facebook

VIVA – Ternyata dua pucuk pistol yang dipakai dokter Ryan Helmi untuk menghabisi nyawa istrinya, dokter Lety Sultri di dalam Klinik Azzahra Medical Centre, Cawang, Jakarta Timur, dibeli melalui transaksi di media online.

Tembak-Menembak di Intan Jaya Papua, TNI Rebut Senjata OPM

Asal usul dua pistol yang dipakai memberondong dokter Lety terungkap saat petugas kepolisian melakukan pra-rekonstruksi.

Dokter Helmi membeli kedua pistol dari dua penjual berbeda, satu pistol dibeli melalui transaksi jual beli online dengan pria berinisial S. Dan satu pistol lainnya dibeli kepada seseorang melalui Facebook. Kedua pistol dibeli seharga Rp45 juta.

Kasus Penembakan Warga di Makassar, 12 Polisi Disanksi Disiplin

"Dari pengakuannya, satu senjata jenis makarov warna hitam dibeli dari seseorang berinisial Y. Setelah ditelusuri teridentifikasi berasal dari seseorang berinisial S," kata Kasubdit Jatantas Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan di lokasi prarekonstruksi, Senin, 13 November 2017.

Sementara itu, pistol jenis revolver, dokter Helmi mengaku membelinya dari Facebook. Penyidik, kata Hendy, masih terus mendalami penjual senjata melalui online tersebut.

Ungkap Dugaan Penembakan di Rutan Cipinang, Petugas Jaga Diperiksa

"Untuk yang revolver yang bersangkutan pesan dari Facebook. Akunnya sudah diserahkan ke kita. Tapi penjual senpi kan tidak semudah itu. Tidak yang bersangkutan menjual di akun dan langsung menyerahkan begitu, masih kita dalami," katanya.

Seperti diketahui, dokter Helmi mengeksekusi mati istrinya dengan dua pistol rakitan jenis Revolver dan FN. Dokter Lety tewas setelah enam butir peluru yang ditembakkan secara beruntun bersarang di tubuhnya.

Penembakan terjadi pukul 14.00 WIB, saat itu korban sedang menangani pasien. Pelaku datang untuk meminta korban membatalkan gugatan cerai atas pernikahan mereka di pengadilan.

Tapi, korban menolak keinginan itu. Lalu, karena kesal, dokter Helmi akhirnya menembak mati wanita yang pernah mendampingi hidupnya selama lima tahun. Penembakan berlangsung dalam jarak sangat dekat, akibatnya korban tewas seketika di lokasi.

Baca: Isi Obrolan Terakhir dr Lety Sebelum Tewas Ditembak Suami

 

 

Hasil Investigasi Komnas HAM Terkait Penembakan Laskar FPI,,,Ahmad Taufan Damanik

Jokowi Siap Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Laskar FPI

Presiden Jokowi mengapresiasi hasil investigas Komnas HAM soal tewasnya 6 laskar FPI dan siap memberi arahan kepada Polri.

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2021