Penembakan dr Lety, Warga Takut Jadi Sasaran Pelaku
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Penembakan terhadap dokter Letty di klinik Azzahra Medical Center, Cawang, Jakarta Timur membuat pengunjung klinik dan warga sekitar kaget. Meski tahu peristiwa tersebut, mereka tidak berani menangkap pelaku.
"Warga sama pengunjung tahu. Cuma enggak ada yang berani nolongin. Pengunjung enggak berani, yang di luar juga enggak berani," kata Basir, seorang warga yang ada di lokasi saat kejadian.
Menurut Basir, warga sekitar tidak berani menolong lantaran pelaku membawa senjata api. Warga sekitar takut menjadi sasaran amukan pelaku. "Orang dia bawa senjata. Yang di luar aja banyak orang tapi pada takut. Takut jadi sasaran," ujarnya.
Penembakan terhadap dokter Lety Sultri terjadi Kamis, 9 November 2017 siang. Penembakan oleh dokter Helmy yang merupakan suami korban. Akibat aksi penembakan tersebut korban tewas seketika dengan sejumlah luka tembak di tubuhnya.
Setelah kejadian itu, pelaku menyerahkan diri ke polisi. Polisi lantas menemukan dua senjata api yang diduga dipakai Helmi untuk menembak Lety, yakni senjata rakitan jenis Revolver dan FN.
Dua senjata itu telah disita polisi. Saat ini, Helmi ditahan di Polda Metro Jaya. Dia dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP. (mus)