Terungkap, Alasan Pabrik Mercon Maut Pekerjakan Anak–anak
- VIVA/Sherly
VIVA – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta mengungkap pengakuan pemilik PT Panca Buana Cahaya, pabrik mercon yang terbakar di Kosambi, Tangerang, soal kenapa mempekerjakan anak dibawah umur. Alasannya, untuk membantu mereka yang putus sekolah.
"Di satu sisi, ada masalah sosial di mana ada penyampaian dari pihak perusahaan, mereka sampaikan 'iya Pak kami mempekerjakan anak di bawah umur itu ingin mengakomodir dan menampung anak–anak yang putus sekolah karena serba sulit'," ujar Nico di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 8 November 2017.
Tapi, Nico menjelaskan kepada sang pemilik, Indra Liyono dan Direktur Operasional, Andry Hartanto yang kini jadi tersangka dalam kejadian itu, bahwa apapun alasan mereka, mempekerjakan anak di bawah umur adalah pelanggaran. Apalagi sudah jelas-jelas diatur dalam undang-undang.
"Saya sampaikan 'tidak bisa'. Saya sampaikan kepada para pihak maupun kepada pelaku pengusaha bahwa tak boleh memperkejakan anak-anak di bawah umur. Pelaku pengusaha juga tak boleh menerima anak–anak untuk bekerja. Sehingga hak-hak anak dapat dipenuhi," ujar dia.
Dengan kata lain, alasan PT Panca Buana Cahaya mempekerjakan anak-anak karena igin mengakomodir keinginan masyarakat sekitar yang anak-anaknya putus sekolah dan tidak mampu. Namun, meski maksudnya baik, Nico menegaskan hal itu sebagai pelanggaran.
Sejauh ini, polisi mendata bahwa jumlah anak-anak yang dipekerjakan di sana masih sama dengan jumlah temuan sebelumnya, yaitu sembilan orang. Empat di antaranya meninggal dunia. Rata-rata mereka baru bekerja sekira dua bulan lamanya.
Ke depan, lanjut Nico, polisi akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah tidak lagi ada temuan anak-anak dibawah umur dipekerjakan di sebuah pabrik. "Kami akan bekerjasama dengan dinas tenaga kerja untuk pengawasan," ucapnya.
Terbakarnya pabrik mercon maut ini memicu kematian puluhan pekerja. Akibat bubuk mercon yang mudah tersulut api, sebanyak 47 orang pekerja tewas terpanggang api.