Alexis Disuplai PSK dari Muncikari
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Nama Alexis bagi masyarakat, memang tidak bisa lepas dari praktik prostitusi. Bahkan, jasa muncikari lepas ikut menjadi penopang utama wanita pekerja seks komersial di hotel dan griya pijat di Alexis. Baik warga negara Indonesia maupun warga asing.
Demikian pengakuan mantan muncikari untuk pengunjung Alexis bernama Bram dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne, Selasa malam, 7 November 2017.
Bram mengakui, memiliki kontak langsung dengan orang yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pekerja seks di Alexis.
"Aku? Sebagai jenis itu juga (mucikari). Mantan ya di situ. Kalau aku bukan agen, tetapi freelance. Seperti, ada orang dalam hubungi aku. Dari dalam Alexis, dia pengen cewek seperti model, dia hubungi aku," ujar Bram.
Bram mengaku hanya menyediakan wanita-wanita lokal untuk melayani pria hidung belang pengunjung Alexis. Namun, dia enggan mengungkap berapa harga jasa yang diterapkan untuk para wanita yang ia kirimkan.
Menurutnya, ia mendapat komisi sebesar 20 persen dari setiap pembayaran dari wanita-wanita yang dia kirimkan. Bram menyampaikan, tidak ada pula kerja sama resmi dengan manajemen Alexis dalam menjalankan bisnisnya ini.
"Setahu aku, di lantai tujuh itu surga lelaki. Ada showing (wanita). Di lantai tujuh itu benar, klimaks para lelaki di situ. Banyak cewek, mau seperti apa saja ada. Eksekusi, biasanya di lantai enam, atau lantai lima," ujar Bram.
Namun, juru bicara dan kuasa hukum Alexis, Lina Novita membantah keras semua pernyataan Bram tentang adanya praktik prostitusi di Alexis.
"Saya kurang mengerti, apa yang dibicarakan Pak Bram bahwa di sana ada prostitusi," ujar Lina.
Dia memastikan, manajemen Alexis Grup tidak pernah melanggar aturan, terkait pariwisata dari usaha hiburan yang mereka jalankan.
Bahkan, Alexis menegaskan, tidak ada kasus mengenai peredaran narkoba seperti di diskotek. Juga, mengenai laporan pidana prostitusi di hotel mereka. Ia menegaskan, kalau pun ada laporan tersebut, dia menuding hanya dilakukan oknum.
"Di tempat kami, belum pernah ditemukan peredaran narkoba, atau pun laporan pidana prostitusi. Alexis sebagai pengusaha tidak mentolerir prostitusi," kata Lina.