Live Streaming ILC, Apa Dosa Alexis
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Malam ini, Selasa 7 November 2017, tvOne kembali menanyangkan program dialog Indonesia Lawyers Club (ILC) yang membahas masalah yang sedang hangat di masyarakat.
Masih dipadu oleh Karni Ilyas, ILC malam ini mengangkat dialog mengenai penutupan hotel dan griya pijat Alexis oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Malam ini kita bertemu kembali dalam episode yang cukup unik. Pekan ini, Jakarta mungkin juga Tanah Air, heboh dengan ditutupnya tempat yang selama ini jadi buah bibir, yaitu Alexis. Heboh, karena tempat ini begitu populer dan oleh Gubernur Anies tempat ini ditutup, karena izinnya telah abis," kata Karni Ilyas membuka dialog ILC malam ini.
Dalam pembukaan dialog yang diberi judul ‘Apa Dosa Alexis’, Karni Ilyas juga membahas soal kabar apakah penutupan Alexis ini hanya pemenuhan janji, karena saat kampanye Anies Baswedan berjanji untuk menutup Alexis.
"Kata yang kontra, kalau Alexis ditutup bagaimana tempat yang lain. Karena, bukan hanya Alexis yang punya layanan seperti yang dilakukan di Alexis," katanya.
Karena itu, untuk mengetahui lebih jauh kenapa Alexis ditutup dan kenapa yang lain tidak ikut dibubarkan atau ditutup, pemirsa bisa bergabung dan mendengar pendapat dari para narasumber yang dihadirkan dalam acara ini.
"Karena itu, kita ingin dengar apa alasan ditutup, karena Alexis, atau karena memang aturan gubernur. Dan, yang menarik, Wagub bilang Alexis akan diubah jadi Hotel Al Ikhlas," katanya.
Karni Ilyas menyampaikan lagi, sebenarnya dia mengudang Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno, tetapi siang tadi yang bersangkutan memberi kabar sedang ada di Solo, untuk menghadiri pernikahan putri Presiden Joko Widodo.
"Karena itu, gubernur dan wagub tidak bisa hadir," katanya.
Untuk mengikuti dialog pada tayangan ILC, pembaca VIVA.co.id dapat melihat secara live streaming melalui tautan ini.
Pengakuan Eks Menkes Siti Fadilah Mau Jadi Relawan Vaksin Nusantara
Eks Menkes Siti Fadilah mengaku bersedia jadi relawan vaksin nusantara besutan Terawan Agus Putranto.
