Saat-saat Menegangkan Pegawai Gudang Mercon Terjebak Api

Kebakaran gudang mercon Tangerang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Gudang mercon milik PT Panca Buana Cahaya Sukses, di kawasan Kompleks Pergudangan 99 di Jalan Raya Salembarang, Cengklong, Kosambi, Kota Tangerang, Banten, terbakar pada Kamis 26 Oktober 2017, sekira pukul 09.00 WIB.

Kebakaran, Tiga Hari Lagi Operasional RSUD Tangerang Normal

Kebakaran di gudang berukuran sekitar lebar 40 meter dan panjang 65 meter itu pertama kali dilihat dua orang warga sekitar. Ketika itu, mereka tengah membetulkan atap sebuah mess yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi. Percikan api disebut pertama kali muncul dari ruangan tempat kembang api yang tengah dijemur, di bagian depan gudang.

"Jadi gini, di depan pintu gerbang kan ada pos satpam dekat gudang. Saat ledakan itu, kebakaran pertama ada di tempat penjemuran kembang api," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 27 Oktober 2017.

Rumah Produksi Mercon Meledak, Satu Orang Meninggal

Dari lokasi itu, api lantas menjalar ke bagian bahan mentah pembuatan kembang api di bagian belakang gudang tersebut. "Merembet ke tempat penggilingan dan merembet ke pasir itu (bahan mentah)," kata Argo.

Setelah itu, api dengan cepat membakar seluruh bagian gudang. Hal itu pun membuat panik semua pegawai yang tengah bekerja. Mereka berhamburan lari berupaya menyelamatkan diri. Namun, api sudah lebih dulu membakar pintu keluar, sehingga menutup akses keluar pegawai.

Korban Pabrik Mercon Diberi Santunan dari Dana Bencana

"Pas di pintu depan ada gudang kebakar juga, korban tak berani lewat situ karena panas dan asap tebal," katanya.

Asap hitam dan suara ledakan dicampur teriakan minta tolong, membuat warga sekitar berdatangan ke lokasi. Tak hanya mereka, sejumlah anggota Brimob Polda Kalimantan Barat yang tengah membantu pengamanan di Jakarta dan berada tak jauh dari lokasi pun, mendatangi gudang tersebut. 

Ketika tahu ada kebakaran besar, mereka berupaya membantu para pegawai yang terjebak di dalam pabrik untuk keluar. "Mereka berupaya membantu dengan menjebol dinding tembok untuk mengevakuasi korban," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pada saat kejadian kondisi pintu gudang tidak terkunci. Api dan asap tebal yang menutup pintu tersebut membuat karyawan tidak bisa keluar dari lokasi saat kebakaran.

"Jadi keterangan dari saksi, ada beberapa orang korban yang lari lewat pintu depan. Ada keluarga pemilik umurnya 70 tahun juga lari lewat pintu depan. Jadi, pintu depan tak dikunci," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya