39 Korban Tewas Ledakan Gudang Mercon Dibawa ke RS Polri

Pabrik petasan dan kembang api meledak di kompleks Pergudangan 99, Kosambi, Tangerang, Banten.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA - Kepolisian sudah mendata sebanyak 47 orang meninggal dalam kebakaran pabrik mercon di Tangerang. Dari 47 korban meninggal, sebagian besarnya di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ledakan di Pabrik Kembang Api Filipina, 5 Orang Tewas dan 38 Luka-luka

"Yang dikirim ke RS Polri ada 39," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 26 Oktober 2017.

Sisanya, sebanyak delapan jenazah belum dibawa ke RS Polri. Delapan jenazah itu masih berada di lokasi kejadian. "Masih ada 8 lagi. Jadi total 47," ujar dia.

Jirayut Berduka, Sebuah Pabrik Kembang Api Meledak Dekat Rumahnya di Thailand

Sementara itu, Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto Kramat Jati telah menyiapkan tenaga medis untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah korban ledakan pabrik mercon Kota Tangerang, Banten tersebut.

"10 tim (tenaga medis)," kata Kepala Bidang Pelayanan RS Bhayangkara, Kombes Pol Sumirat, di kantornya, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pabrik Kimia Meledak, Warga Gatal-gatal dan Sesak Napas

Sumirat mengatakan nantinya jenazah korban ledakan petasan itu akan dilakukan identifikasi baik antemortem dan posmortem.

Antemortem adalah data-data fisik khas korban sebelum meninggal. Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir dikenakan, barang bawaan lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat badan, serta sampel DNA.

Sedangkan, postmortem ialah data yang bisa didapat dari personal identification. Yaitu pemeriksaan dokumen atribut korban. Misalnya, kartu identitas KTP, SIM, paspor, dan ijazah dan sejenisnya yang kebetulan ditemukan dalam saku pakaian yang dikenakan.

"Untuk postmortem di tempat ini akan dicocokan dengan antemortemnya di tempat DVI," ujarnya.

Kebakaran pabrik petasan terjadi pukul 08.30 WIB. Sebelum kejadian itu, berdasarkan informasi saksi, terdengar suara ledakan dari dalam gedung.

Hingga kini, sudah ada sejumlah saksi yang telah diperiksa oleh petugas kepolisian untuk mengetahui penyebab insiden kebakaran pabrik mercon itu. Gudang itu diketahui milik PT. Panca Buana Cahaya Sukses, dan seorang pria bernama Indra Liyono (40). (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya