Demo 3 Tahun Jokowi Ricuh, 9 Mahasiswa Diamankan
VIVA – Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di Istana Merdeka pada Jumat, 20 Oktober 2017, berakhir sedikit ricuh. Pendemo yang masih bertahan sampai larut malam hari, akhirnya dibubarkan kepolisian dan sempat ricuh.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis, yang memantau langsung unjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia ini, mengatakan, pihaknya terpaksa mengambil tindakan lantaran para pendemo telah menyalahi aturan.
"Aksi yang dilakukan oleh yang menamanakan dirinya BEM Seluruh Indonesia yang tadinya berlangsung 18.00, tapi mereka tetap bertahan dan sampai 23.00 lewat, mereka masih juga bertahan. Akhirnya kami mengambil langkah, arus lalu lintas kami alihkan karena masyarakat merasa terganggu lalu kami jalankan, sekarang arus lalu lintas normal. Akhirnya rekan-rekan mahasiswa (BEM) membubarkan diri," kata Irjen Pol Idham Azis di silang Monas, Sabtu dini hari, 21 Oktober 2017.
Mulanya, kata Idham, pihaknya mencoba komunikasi dengan para mahasiswa. Namun pengunjuk rasa bersikeras tetap bertahan.
"Kami coba untuk berkomunilasi mekakukan cara-cara yang persuasif dan humanis namun adik-adik mahasiswa tetap bertahan bahkan mereka itu berwacana sampai mau bermalam di tempat," kata Idham.
Demo sempat ricuh saat dibubarkan oleh polisi. Sejumlah mahasiswa diamankan, tapi tiga orang anggota kepolisian terluka karena kericuhan tersebut.
"Ada sembilan orang kami amankan, kami kirim ke Polda. Kami akan kenakan Pasal 406 dan 170 (KUHP), sementara melakukan pengrusakan terhadap inventaris anggota Polri maupun Fasum (Fasilitas Umum). Saat ini, semua (anggota polisi yang terluka) sudah di Polda, dibawa ke klinik Polda. Luka ada yang lecet di tangan," kata Idham.
Selain para mahasiswa juga terdapat massa lain yang berunjuk rasa mengkritisi tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, Jumat, 20 Oktober 2017, seperti dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). (ase)