Tinjau Proyek MRT, Anies Minta Eksekusi Lahan Bermasalah
- VIVA.co.id/ Ade Alfath
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno meninjau proyek MRT di kawasan Haji Nawi, Jakarta Selatan, Jum'at 20 Oktober 2017. Anies-Sandi meninjau lahan yang masih bermasalah, karena pemilik lahan belum bersedia melepas.
Menurut Anies, saat ini Pemprov telah memiliki landasan hukum, untuk bisa membebaskan lahan tersebut, dengan membayar ganti rugi. Pihaknya meminta Walikota Jakarta Selatan, untuk segera membebaskan lahan tersebut.
"Jadi hari ini saya dan Bang Sandi, kita berdua melihat lokasi yang kemarin dilaporkan sebagai lokasi bermasalah karena konstruksi di tempat ini tidak bisa dituntaskan akibat ada tempat rumah yang tidak mau melepas. Karena itu, tadi kita instruksikan kepada wali kota supaya di eksekusi bebaskan lahannya," kata Anies di lokasi.
Menurutnya, pekan depan proses eksekusi pembebasan lahan mulai dilakukan. Hal itu demi memastikan proyek MRT tidak terhambat, dan selesai sesuai target yaitu Maret 2019.
"Pastikan proyek ini tidak berhenti dan kita melihat kepentingan nasional yang amat besar dalam proyek ini. Keterlambatan di sini bisa menjadi masalah," ujarnya.
Anies mengatakan pembangunan MRT bukanlah untuk kepentingan pribadi atau kelompok melainkan kepentingan nasional. Untuk itu, dia berharap para pemilik lahan bersedia melepas lahannya dengan sistem ganti rugi oleh pemerintah.
"Kita ingin pastikan bahwa ini untuk kepentingan publik, ini bukan untuk kepentingan satu dua kelompok ini adalah kepentingan nasional. 173 ribu orang akan lewat jalur ini setiap hari dan kita ingin memastikan bulan Maret 2019 sesuai dengan perencanaan dan ini sesuai dengan kepentingan nasional kita," kata dia. (one)