Polemik Pidato Anies, Mendagri: Biar Masyarakat yang Nilai

Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA – Polemik pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut istilah 'pribumi' menjadi sorotan. Banyak yang menyayangkan penggunaan istilah itu.

Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia, Diperingati Setiap 14 Agustus

Namun Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menolak mengomentari polemik pidato itu. Menurutnya, biarkan saja masyarakat menilai terlebih dahulu.

"Saya enggak komentar dulu, biarkan masyarakat yang menilainya," kata Tjahjo di Badan Pengembangan Sumber Daya Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu 18 Oktober 2017.

Bernalar Berdaya x Neo Historia: Kolaborasi Narasi dan Literasi Pertama yang Menghidupkan Sejarah

Mengenai penyebutan istilah 'pribumi' yang sudah diatur dalam Inpres nomor 26 tahun 1998, dia belum menentukan langkah apa yang akan diambil dalam polemik ini. Tjahjo menuturkan, masih terus mengkaji dan melihat terlebih dahulu isi teks pidato Anies.

"Kita ingin melihat secara jernih dulu. Bagaimana isi rekamannya, teksnya bagaimana dulu. Pelan-pelan dulu," katanya.

Pemerintah Dinilai Wajib Selamatkan Rakyat Pulau Rempang dari Aksi Sewenang-wenang

Seperti diketahui, istilah penggunaan pribumi ramai disoroti setelah Anies dalam pidato pertamanya sebagai Gubernur DKI, usai dilantik Presiden Joko Widodo. Dalam pidatonya, Anies menekankan kesejahteraan warga di tengah penguasaan asing di negara sendiri.

"Dulu, kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies di Balai Kota, Senin 16 Oktober 2017.
 

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Kabinet Merah Putih Perdana di Istana

Prabowo Mau Tingkatkan Peran Pengusaha Pribumi Dinilai Bakal Dongkrak Kinerja UMKM

Mulai bekerjanya Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan angin segar kepada pengusaha pribumi dan rakyat Indonesia karena keberpihakannya.

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2024