Wijaya Karya Selidiki Penyebab Crane LRT Jakarta Roboh
- Istimewa
VIVA – Kontraktor pelaksana proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tengah menyelidiki penyebab kegagalan uji angkat beban (lifting test) portal gantry crane, di Jalan Kelapa Nias Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 17 Oktober 2017.
General Manager Marketing Department PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito mengemukakan, saat kejadian pihaknya belum mulai bekerja. "Mau lifting baru naik tiga senti, mungkin ada baut atau apa, sedang kami cek penyebabnya," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 17 Oktober 2017.
Saat ini, menurut Agung, portal gantry crane sudah dievakuasi dari lokasi. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. "Sudah enggak ada alat," katanya.
Dia menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya ada korban luka namun bukan terluka karena terkena alat, melainkan terluka ketika berlari menghindar.
Dalam press release yang dilansir PT Wijaya Karya Tbk, disebutkan proyek LRT Jakarta berencana melakukan uji angkat beban di area Jalan Kelapa Nias Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara section 5B P150-P151.
Lokasi tersebut merupakan lokasi yang padat lalu lintas sehingga diperlukan metode kerja khusus, seperti penggunaan portal gantry crane untuk mempermudah rekayasa lalu lintas agar aktivitas di jalan tersebut dapat berjalan normal.
Uji angkat beban dilakukan oleh PT Wijaya Karya Tbk dan subkon pekerjaan lifting PT Liftindo Putra Perkasa. Uji itu dihadiri Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) untuk alat portal gantry crane yang akan dipergunakan di lokasi tersebut.
Uji angkat beban terhadap portal gantry crane merupakan standar prosedur yang dilakukan, sebagai prasyarat pemenuhan aspek K3 sebelum portal gantry crane tersebut digunakan. Pada saat uji angkat beban dilakukan, terjadi pergeseran yang menyebabkan portal gantry crane roboh dan menyebabkan kerusakan di area kerja.
PT Wijaya Karya pun meminta maaf atas ketidaknyamanan publik atas kejadian ini.
Sementara itu, PT Jakarta Propertindo sebagai BUMD DKI Jakarta yang ditunjuk untuk melaksanakan proyek LRT dalam kota, menyayangkan kejadian tersebut. "Kami menyayangkan adanya kejadian ini, serta meminta kontraktor untuk tetap fokus dalam mengutamakan faktor-faktor keselamatan kerja," ujar Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandi saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 17 Oktober 2017.
Satya menambahkan, "Kami juga meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat sekitar yang terimbas oleh kemacetan ataupun hal lain yang terkait dengan kejadian ini." (ase)