Akhirnya Preman-preman Penguasa GBK Lenyap
- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Janji Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk membasmi preman-preman penguasa lahan parkir di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, ternyata tak sekadar isapan jempol.
Buktinya, berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Minggu, 1 Oktober 2017, tak ada lagi preman yang muncul dan berkeliaran di kawasan GBK. Mereka lenyap tak tahu ke mana.
Padahal biasanya libur akhir pekan merupakan hari panen raya bagi para preman untuk memalak sopir dan pemilik kendaraan. Sebab, lebih banyak pengunjung yang datang dan beraktivitas di kawasan ini.
Saat ini, lahan parkir di stadion kebanggaan Indonesia itu terlihat lebih rapi. Dan, sudah ada juru parkir resmi yang mengatur keluar masuk kendaraan. Biasanya, lahan parkir sangat semrawut dan banyak preman yang nongkrong di titik-titik tertentu terutama di depan Gedung Jakarta Convention Center.
Di beberapa lokasi juga terpasang spanduk bertuliskan 'stop pungutan liar'. Terdapat juga posko keamanan di sudut lokasi parkir. Posko keamanan ini didominasi warna merah dan kuning. Di posko ini tampak ada sejumlah aparat TNI dan Polri.
FOTO: Posko TNI dan Polri anti preman di kawasan GBK.
Selain itu, petugas keamanan berpakaian hitam dengan lambang merah putih di lengan, bersiaga di lokasi. Mereka merupakan petugas keamanan GBK. Tak hanya itu, sekarang juga ada petugas keamanan yang berpatroli mengelilingi kawasan GBK,
"Kalau ada yang merasa kena pungutan liar bisa diadukan di sini. Nanti kita cari yang mana yang melakukan, kita tangkap," kata petugas kepolisian yang enggan disebut namanya.
Yasin (42 tahun) salah satu pengunjung GBK yang membawa mobil mengaku lega kini parkiran GBK sudah steril dari preman. "Tadi sih masuk sini bayar di depan doang. Pas parkir malah dibantu petugas tapi sudah enggak minta duit," ujarnya
Ia berharap ke depannya pelayanan di GBK terus seperti ini dan tidak lagi membuat resah pengunjung. "Jangan hanya pas ramai diberitakan baru berbenah. Kalau bisa setiap saat dan sampai seterusnya seperti ini," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, preman-preman penguasa lahan di SUGBK sudah sangat meresahkan masyarakat. Karena, mereka dengan sangat berani dan terang-terangan memalak semua sopir dan pemilik kendaraan yang masuk ke kawasan tersebut.
Bahkan, jumlah uang yang diminta paksa para preman ke sopir dan pemilik mobil, lebih mahal dari harga tiket masuk resmi.
Untuk kendaraan roda empat, tiket masuk resmi di loket dikenakan biaya Rp5 ribu. Namun, begitu masuk ke lahan parkir dan mencari parkir, pengemudi kendaraan roda empat dimintai biaya sebesar Rp10 ribu. Untuk bus, tarif resmi di loket parkir sebesar Rp40 ribu, namun ketika memasuki tempat parkir dimintai biaya Rp20 ribu.
Kompleks Gelora Bung Karno merupakan objek vital nasional yang seharusnya tak layak jadi tempat bercokol para preman. Apalagi SUGBK bakal menjadi salah satu arena guna menyambut tamu negara yang akan berlaga di Asian Games 2018. (one)
Baca: Polisi Akhirnya Tangkapi Preman Penguasa Parkiran GBK