Pecahan Tembok Berlin Bersemayam di Eks Prostitusi Kalijodo
- Ade Alfath - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Bongkahan bekas reruntuhan tembok Berlin dan patung menembus batas akhirnya bersemayam di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tembok yang dulunya menjadi pemisah antara wilayah Jerman Barat dan Jerman Timur itu, sekarang menjadi simbol persatuan di RPTRA Kalijodo.Â
"Dulu dua warga dipisahkan oleh tembok Berlin. warga Jerman Barat dengan Jerman Timur dengan tembok yang demikian tebalnya yang mampu untuk menahan serbuan tank dan panser. Tapi ketika kehendak umat manusia untuk bersatu, untuk bersaudara untuk bersama-sama membangun negeri itu bisa mengalahkan semuanya itu," kata Djarot di lokasi, Selasa 25 September 2017.Â
Djarot pun berharap dengan pemasangan tembok Berlin tersebut, bisa menjadi daya tarik rekreasi bagi masyarakat. Jika sebelumnya Kalijodo terkenal dengan kawasan prostitusi, kini hal itu telah berubah menjadi tempat yang bermanfaat.Â
"Dulu di sini daerah yang remang-remang penuh dengan kemaksiatan, penuh dengan kegelapan. Sekarang kita buat untuk daerah yang terang benderang, bermanfaat. Betul-betul bisa memberikan pendidikan dan bisa dinikmati oleh warga masyarakat, itulah sebetulnya yang diperjuangkan oleh Pak Ahok (mantan Gubernur DKI Jakarta). ketika waktu itu berdiskusi dalam menertibkan lokalisasi Kalijodo itu," ujarnya.Â
Bongkahan tembok Berlin dan patung menembus batas itu sendiri dimiliki seorang seniman bernama Teguh Othenrik. Dia menyebut kedua benda sejarah itu, kaya dengan makna tentang kemanusiaan, makna tentang perdamaian, dan makna tentang persatuan, kesatuan.Â
"Jadi pada saat tembok Berlin jatuh, saya langsung dua minggu kemudian. Saya terbang ke sana," ujarnya.Â
Teguh mengaku akan meminjamkan tembok tersebut selama RPTRA Kalijodo dimanfaatkan untuk hal positif. Tapi jika kembali jadi sarang prostitusi seperti dulu, dia akan menarik kembali tembok tersebut.Â
"Selama Kalijodo diperuntukkan untuk umum, saya pinjamkan patung ini kepada DKI, supaya bisa berinteraksi dengan masyarakat. Â Tapi kalau misalnya Kalijodo diperuntukkan untuk hal-hal yang lain, akan saya tarik," kata dia.Â
Dia berharap RPTRA Kalijodo bisa jadi tempat pertunjukan seni, konser dan teater.  Termasuk tempat bermain anak-anak dan rekreasi keluarga.Â
Â