SUGBK Dikuasai Preman, Satpam Tak Berdaya
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Aksi preman yang menguasai kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno dilakukan secara terang-terangan tanpa ada yang bisa mencegah. Bahkan, petugas keamanan SUGBK seolah mendukung aksi para preman itu.
Menurut Rojikin, sopir bus yang menjadi korban pungutan liar saat parkir di SUGBK, saat preman memaksa dirinya memberikan uang Rp20 ribu. Pria 39 tahun ini, sempat mengadu ke petugas keamanan SUGK.
Tapi parahnya, petugas keamanan itu seolah tak berdaya dan malah mendukung aksi para preman. Karena, petugas keamanan menyuruh Rojikin untuk menuruti saja permintaan dan kemauan preman di sana.
"Satpamnya malah bilang, 'Sudah kasih saja untuk uang rokok'. Saya kasih seikhlasnya lima ribu. Tapi enggak mau malah ngotot minta dua puluh ribu. Terus saya minta kwitansi dan tanda terima enggak ada. Tapi sudah begitu ya saya kasih saja" ujar Rojikin kepada VIVA.co.id, Kamis, 21 September 2017.
Rojikin mengatakan, dia sangat terbebani dengan adanya banyaknya preman yang berkeliaran di SUGBK. Karena, untuk masuk dan parkir di kawasan itu, Rojikin sudah membayar tiket masuk dengan nilai yang lumayan besar.
"Saya bayar tiket di depan empat puluh ribu, terus kata petugas loket sudah tak ada bayar lagi di dalam. Tapi saat ke tempat parkir saya diminta bayar dua puluh ribu. Sudah begitu mintanya maksa, kayak memalak" kata Rojikin.
Sementara itu, terkait aksi preman ini, Sidik, Komandan Pleton Petugas Keamanan SUGBK mengaku tak mampu berbuat banyak membasmi preman di SUGBK.
"Iya memang ada saja, makanya pengemudi juga diharap lebih berhati-hati lagi. Kami juga kewalahan enggak bisa tangani sendiri. Biasanya kami ada operasi. Tapi jarang karena kepentok biaya operasional," ujarnya.