Saat Diserang Massa Cuma Ada Acara Musik Asyik di YLBHI

Aksi massa di depan kantor LBH Jakarta pada MInggu malam, (17/9/2017). Massa menuduh LBH menyelenggarakan kegiatan berbau komunis.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Lima anggota kepolisian terluka, sejumlah mobil polisi dan fasilitas umum dirusak ratusan orang yang menyerang Kantor Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta di Gedung YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat.

Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kebakaran Gedung LBH Jakarta

Massa datang mengepung Gedung YLBHI tanpa dibekali surat pemberitahuan ke kepolisian. Sebenarnya apa yang digelar LBH Jakarta di kantornya sehingga memicu penyerangan?

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Polisi  Setyo Wasisto, sebenarnya tak ada acara yang bersifat membahayakan dan mengancam keamanan, apalagi memicu munculnya gerakan komunis di dalam kantor LBH Jakarta pada Minggu malam, 17 September 2017.

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Aksi Brutal Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud

Setyo mengatakan, di dalam kantor LBH Jakarta digelar acara aksi musik yang bertema 'Asik Asik Aksi’.

"Yang acara di dalam itu tidak ada. itu aksi musik. Murni musik," kata Setyo di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Senin 18 September 2017.

YLBHI: Dugaan Jokowi Intervensi Kasus E-KTP Harus Diselidiki Serius

Setyo menuturkan, tapi saat acara itu digelar, tiba-tiba ada sekelompok orang datang dan marah-marah menuntut polisi menghentikan acara yang digelar di dalam kantor LBH Jakarta.|

"Dari malam sekitar jam 20.00 WIB sudah dilakukan negosiasi sampai dengan pukul 00.00 WIB. Negosiasi terus dilakukan oleh Kapolres. Sampai Kapolda Metro Jaya juga turun tangan menegosiasi mereka. Tapi dari kelompok yang ada di luar pagar meminta orang-orang yang di dalam ditangkap dulu," ujarnya.

Permintaan massa untuk menangkap orang-orang yang ada di dalam kantor LBH, kata Setyo, tak bisa dituruti polisi begitu saja. Sebab, kegiatan di dalam tak ada kaitannya dengan komunisme maupun lambang-lambang komunis.

"Nah ini tidak bisa, jelas-jelas di dalam tidak ada kegiatan yang kaitannya dengan aksi apakah yang disebut Komunis atau lambang-lambang komunis. Mereka hanya aksi musik. Akhirnya setelah negosiasi, enggak selesai, mereka merangsek ke kantor yang sudah dibentengi anggota Dalmas. Akhirnya malah bentrok anggota polisi dengan massa di luar pagar," ucapnya.

Terhasut Berita Hoaks di Medsos

Sementara itu, Menurut Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis, dari hasil penyelidikan diketahui ternyata, massa melakukan penyerangan karena terhasut berita bohong alias hoaks di media sosial tentang acara yang digelar di kantor LBH Jakarta.

"Ya, itu tadi isu yang berkembang, kadang-kadang di media sosial hoaks. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak. Tidak tahu, berkumpul, kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," kata Irjen Pol Idham di Markas Polda Metro Jaya.

Baca: Ada 37 Penyerang Kantor YLBHI Diringkus Polisi

Eks Ketua YLBHI, Alfons Kurnia Palma

Eks Ketua YLBHI Sebut Ada Kepentingan Politik di Balik Pemeriksaan Hasto dan Kusnadi

Eks Ketua YLBHI Alfons Kurnia Palma memandang pemanggilan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bersama stafnya Kusnadi oleh KPK, tak berkaitan dengan konteks hukum.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2024